bulat.co.id - Pembunuhan yang dilakukan, Wem Pratama (33), warga Jalan Tuba III Gang Dahyat, Komplek Perumahan Anissa, Kecamatan
Medan Denai, terhadap ibu kandungnya, Megawati (56), karena
depresi.
Pelaku tega membunuh sang ibu yang melahirkannya disebabkan tidak memiliki rasa kasihan lagi.
Informasi yang diperoleh awak media ini, Kamis (04/04/2024) dinihari, pelaku nekad membunuh ibunya itu tanpa rasa kasihan sama sekali karena depresi.
Tak hanya itu, pelaku juga kesal karena sering dimarahi ibunya, Megawati.
Sebelum peristiwa tersebut, pelaku sempat meminta uang kepada ibunya.
Namun, sang ibu tidak memberikan uang kepada pelaku saat itu.
Gelap mata dan tanpa bersalah sama sekali, pelaku pun langsung memukul ibunya hingga meregang nyawa.
Usai menghabisi nyawa sang ibu, pelaku kemudian menggali lubang dibelakang rumah dan langsung menguburkan jasad sang ibu.
Peristiwa bejat pelaku terbongkar setelah pelaku memberitahukan kejadian yang dilakukannya itu kepada pamannya.
Menerima informasi tersebut, paman pelaku bersama warga sekitar langsung mengamankan pelaku dan menghubungi pihak kepolisian.
Pihak kepolisian Polsek Medan Area dan Tim Inafis Polrestabes Medan yang dipimpin langsung Kapolsek Medan Area, Kompol Hendrik Fernandes Aritonang SH SIK MM, langsung turun ke lokasi.
Personil kepolisian Polsek Medan Area dan Tim Inafis Polrestabes Medan pun langsung mengamankan pelaku agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Tak hanya itu, personil Polsek Medan Area bersama Tim Inafis langsung menggali kuburan yang disebutkan pelaku.
Usai digali, Tim Inafis Polrestabes Medan yang dibantu personil Polsek Medan Area pun mengeluarkan jasad korban.
Selanjutnya, jasad korban pun dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.
Saat Kapolsek Medan Area, Kompol Hendrik Fernandes Aritonang SH SIK MM menanyai pelaku, dengan tenang mengakui perbuatannya itu.
"Saya melakukannya depresi karena saya cerai sama istri saya. Saya tidak sanggup mengurus anak saya sendiri," jawab pelaku, Wem Pratama saat ditanyai Kapolsek Medan Area, Kompol Hendrik Fernandes Aritonang SH SIK MM, di lokasi kejadian.
Pelaku, Wem Pratama mengatakan, ia nekad membunuh ibunya karena tidak diberikan uang dan sering dimarahi ibunya.
"Begitu saya bunuh, saya gali dan masukkan ke dalam lubang. Rasa kasihan saya sudah habis. Saya sering direpetin juga," jawab Wem Pratama, dengan tenang.
Saat diboyong ke Mapolsek Medan Area, pelaku sama sekali tidak ada memperlihatkan wajah penyesalan.
Tak hanya itu, saat ditanyai, pelaku juga memberikan semua jawaban dengan tenang.
Pelaku saat ditahan di Mapolsek Medan Area guna pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsek Medan Area, Kompol Hendrik Fernandes Aritonang SH SIK MM mengatakan, pelaku sudah diamankan di Polsek Medan Area saat ini.
"Nanti dipaparkan sama rekan-rekan media di Mapolrestabes Medan," ungkapnya.