Bukan Nelayan, WNI yang Diselamatkan Basarnas di Malaysia Ternyata Komplotan Perompak

Hadi Iswanto - Kamis, 02 November 2023 17:00 WIB
Bukan Nelayan, WNI yang Diselamatkan Basarnas di Malaysia Ternyata Komplotan Perompak
ist
5 WNI yang terdampar di Malaysia saat dievakuasi Basarnas, diantar ke pelabuhan menggunakan kapal milik Lanal TBK. Belakangan terungkap kelimanya merupakan komplotan perompak di Selat Melaka dan Singapura/.
bulat.co.id -Awalnya para WNI gembira setelah dievakuasi Basarnas di Malaysia akibat kapal karam. KJRI Johor menyebut 5 WNI yang terdampar merupakan nelayan. Tapi, tak lama setelah mendarat, mereka ditangkap aparat TNI AL (Lanal) Tanjung Balai Karimun.

Ternyata, 3 dari 5 WNI yang yang dievakuasi Basarnas Tanjungpinang itu merupakan komplotan perompak di Selat Malaka dan selat Singapura. Hal itu diketahui setelah TNI AL mengecek idetitas mereka.

Palaksa Lanal Tanjung Balai Karimun (TBK), Mayor Laut (KH) Pangihutan Panjaitan mengatakan terungkapnya identitas 5 komplotan perompak itu dari hasil deteksi unit Intel Lanal TBK. Ia menyebut kelima orang itu terdampar bukan tengah melakukan aktivitas memancing.

"Diduga mereka tidak sedang mencari ikan ketika boat pancungnya dihantam gelombang dan terdampar di Malaysia seperti yang dilaporkan, karena 3 orang di antaranya adalah pemain lama pelaku pencurian sparepart kapal," kata Mayor Pangihutan, Kamis (2/11/2023).

Kelima orang itu usai dievakuasi oleh Basarnas ke Karimun, kemudian dipulangkan ke rumahnya. Para WNI itu diamankan Lanal TBK selang sehari usai dikembalikan ke ke rumahnya pada Selasa (31/10) pagi.

"Setelah diadakan pengolahan data oleh Tim Siber Lanal TBK dengan mengakses data-data korban melalui jejaring sosial dan juga lini masa para korban tersebut tiga dari mereka terindikasi sebagai pelaku kejahatan perompakan di Selat Malaka dan Selat Singapura," ujarnya.

"Setelah ditemukan posisi mereka di Karimun usai dipulangkan ke rumahnya, Tim Intel Lanal TBK berkoordinasi dengan Posal Leho melaksanakan penjemputan di Desa Pongkar. Ketiga yang diamankan itu Arfiliandi alias Alfin, Jimmi Gomgom Parsaoran Pasaribu dan Mardian Sumarwan alias jangkung alias Panjang alias Sob," tambahnya

Pangihutan mengungkapkan saat diamankan, ketiga orang itu baru selesai melaksanakan pesta sabu. Mereka kemudian dibawa ke Kantor Sintel Lanal TBK untuk dilaksanakan pendalaman.

"Jadi saat diamankan mereka baru selesai pesta sabu. Untuk 2 orang lainnya sudah melarikan diri ke Batam," ujarnya.

Palaksa Lanal TBK Karimun itu mengungkapkan modus kelima komplotan perompak itu ialah dengan menentukan kapal target menggunakan aplikasi. Ketika kapal target sudah didapat maka mereka akan menghampiri dan menaiki kapal tersebut.

"Para pemain menentukan kapal sasaran dengan menggunakan aplikasi. Karena pada aplikasi tersebut terdapat data data kapal (nama kapal, spesifikasi kapal, kecepatan kapal). Ketika kapal dengan kecepatan 12 Knots, maka mereka memanjat kapal dengan cara memakai dengan panjang yang telah disimpul sesuai jarak panjat kaki (40 cm)," jelasnya.

"Ketika 4 orang naik ke kepal satu orang tinggal di boat (Tekong), satu orang sebagai pemegang tali, dan 4 orang naik ke atas kapal untuk mengambil sparepart di kapal," tambahnya.

Hasil pendalaman Lanal TBK juga diketahui komplotan perompak itu telah beraksi sejak tahun 2000. Untuk diketahui di tahun 2023 ini mereka telah melakukan 10 aksi perompakan di kapal yang berbeda.

"Mereka ini selalu merekrut warga lokal untuk turut serta dalam aksinya, agar memudahkan dalam mencari tempat tinggal persembunyian dengan tidak menunjukkan identitas yang sesungguhnya dengan mengaku sebagai saudara yang mempunyai rumah," ujarnya.

Pangihutan juga menyebut untuk anggota komplotan sering bertukar atau bergantian dengan kelompok lain saat melaksanakan aksinya. Informasi yang didapat Lanal TBK masih ada kelompok lain yang aktif melakukan aktivitas tersebut.

"Terhadap para pelaku yang melarikan diri Lanal TBK berkoordinasi dengan Tim Intel Lantamal IV Batam dan Detasement Intelijen Koarmada I untuk melakukan penyekatan di beberapa titik di Kepri dan juga sampai dengan saat ini pendalaman dan penyisiran terhadap para pelaku terus dilakukan," ujarnya.

Sebelum, Basarnas Tanjungpinang menjemput 5 WNI terdampar di Malaysia usai kapal yang ditumpangi karam pada Oktober lalu. Penjemputan itu menggunakan kapal KN SAR Purworejo pada Senin (30/10).

Penjemputan itu dilakukan dari koordinasi KJRI Johor Bahru. Kelima WNI diketahui terdampar usai kapal karam dan di selamatkan kapal melintas. Kemudian para WNI diserahkan ke Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) lalu di koordinasikan ke KJRI Johor Bahru.

Penulis
: Hadi Iswanto
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru