bulat.co.id - Narkoba 'zombie' yang sebelumnya mewabah di Amerika Serikat
kini menyebar ke Inggris. Seorang pekerja pabrik di Inggris Karl Warburton (43)
meninggal karena efek xylazine yang dikonsumsinya.
Obat penenang hewan tersebut dikombinasikan dengan
obat-obatan terlarang lain termasuk heroin, fentanil, dan kokain. Pria tersebut
meninggal dunia karena pneumonitis aspirasi akut atau kondisi yang kerap
disebabkan karena menghirup racun, namun xylazine disebut menjadi faktor
penyebabnya.
Dikutip dari detikcom, Kamis (25/5/23), Warburton ditemukan
tewas di rumahnya di Smith's Wood, Birmingham. Ayah dua orang anak itu
diketahui mengalami masa kecil buruk dan telah berjuang melawan penyalahgunaan
narkoba hampir sepanjang hidupnya.
Baca Juga: Otoritas Taiwan Temukan Zat Pemicu Kanker di Mi Instan Dari Indonesia
Kasus ini menandai pertama kalinya penyalahgunaan xylazine ditemukan
di luar Amerika Utara.
Xylazine merupakan obat penenang yang disetujui oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat untuk hewan. Namun obat ini
justru membanjiri pasar obat terlarang di Amerika Serikat. Pecandu obat ini
mengalami keadaan kulit luka hingga membusuk seperti zombie.
Obat tersebut berguna untuk merangsang otot-otot hewan untuk
lebih rileks dan juga sebagai analgesik untuk menghilangkan rasa sakit. Cara
kerja obat ini adalah dengan mendorong lebih sedikit norepinefrin dan dopamin
yang dilepaskan ke sistem saraf pusat.
Banyak pengguna narkoba yang mencampurkan xylazine dengan
obat-obatan lain seperti fentanil. Hal tersebut membuat orang yang overdosis
sulit untuk diobati dengan obat pembalik overdosis.
Menurut Administrasi Penegakan Narkoba Amerika, Xylazine
membutuhkan waktu beberapa menit untuk bekerja dan dapat memberikan efek pada
hewan selama empat jam. Belum jelas sampai berapa lama obat tersebut bisa
bertahan pada manusia.
Dalam banyak kasus, obat-obat ini membuat banyak penggunanya
'terkapar' di sudut jalan dan di halte bis selama berjam-jam. Setelah
terbangun, mereka sadar bahwa efek obatnya sudah habis dan mulai mencoba
mencari obat lagi.
Terkait dengan luka yang muncul pada kulit pengguna
xylazine, petugas medis berteori bahwa obat tersebut memicu peradangan tingkat
tinggi dalam tubuh yang mempersulit penyembuhan luka. Obat tersebut dapat
merusak pembuluh darah dan melemahkan sistem kekebalan tubuh yang membuat orang
lebih rentan pada infeksi.
Selain itu, obat ini juga memberikan efek penglihatan kabur,
disorientasi, mengantuk, masalah pernapasan, tekanan darah tinggi, hingga
menyebabkan koma. Pasien yang mengalami luka infeksi hingga menyebar ke tulang
berisiko harus diamputasi.