2. Sejarah
Membangunkan Sahur
Di beberapa daerah di Indonesia, momen sahur berjalan penuh
dengan meriah. Banyak remaja yang berkeliling desa untuk membangunkan warga
agar segera menyantap sahur. Tradisi ini ternyata sudah berjalan sangat lama
juga loh. Proses ini dilakukan oleh seorang petugas membangunkan sahur yang
disebut dengan masaharati.
Masaharati pertama diketahui sebagai Utbah bin Ishaq seorang
gubernur Mesir abad ke-7. Saat ia berjalan-jalan di Kairo pada malam hari, ia
berseru "Hamba-hamba Allah, sahurlah, karena ada berkah dalam sahur."
Seiring berjalannya waktu, profesi tersebut menyebar ke
negara lain dengan nama dan melodi yang berbeda. Tradisi di Maroko membangunkan
sahur menggunakan terompet, sementara masyarakat di Yaman dengan cara mengetuk
rumah tetangga.
3. Menghias Jalan
dengan Lentera dan Kain
Setiap negara memiliki gaya dekorasinya sendiri dalam
merayakan Ramadan. Jalan-jalan di Kairo dihiasi dengan kain warna-warni, lampu
dan lentera. Di Afrika Utara, desain Arab terlihat di mana-mana.
Begitupun di negara-negara Teluk Arab seperti Bahrain,
Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang dihiasi dengan ornamen
bintang dan bulan sabit di berbagai sudut kota.
Ramadan identik dengan warna hijau, kuning, ungu dan biru
kehijauan. Warna ini mewakili kedamaian dan spiritualitas.
4. Buka Bersama
Di Mesir, buka puasa bersama di adakan di lingkungan
perumahan. Dengan demikian antar tetangga akan saling menyumbangkan makanan
atau meja serta membantu mengatur acara berbuka puasa di malam hari.
Sedangkan di Arab Saudi jamuan buka bersama diadakan di
halaman Masjidil Haram Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Begitu pula di Uni
Emirat Arab, meja darurat dengan banyak makanan disiapkan di halaman masjid
untuk para jemaah.
Tak ketinggalan, setiap masjid di Indonesia juga kerap
mengadakan buka puasa bersama dengan jamaahnya. Hal ini biasanya didanai oleh
badan amal atau mereka yang memberikan sedekahnya.
5. Banyak Makanan
Tradisional
Tak hanya meriah saat buka puasa bersama, makanan yang
disajikan juga ikut meriah. Kurma memang menjadi makanan pokok di setiap meja
saat berbuka.
Karena Nabi Muhammad menyarankan untuk berbuka puasa dengan
kurma dan air. Namun momen Ramadan juga menjadi waktu makanan tradisional unjuk
gigi.
Seperti molokhia, sup Mesir yang terbuat dari molokhia
(sejenis bayam hijau) biasanya disajikan dengan nasi dan ayam panggang atau
manisan Ramadhan termasuk chebakia, kue Maroko yang dibuat dengan madu dan
wijen.