Tips Mengatasi Kecanduan Gadget Pada Anak

- Minggu, 30 Juni 2024 09:53 WIB
Tips Mengatasi Kecanduan Gadget Pada Anak
Istimewa
Ilustrasi

bulat.co.id - Kecanduan gadget bisa dialami oleh siapa saja, termasuk pada anak-anak. Cara mengatasi kecanduan gadget pada anak perlu diusahakan secepat mungkin.

Gadget memang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak zaman sekarang. Selain dapat menjadi sarana hiburan, perangkat elektronik ini juga sebagai alat penunjang belajar.

Namun meski memiliki manfaat, orang tua tetap harus melakukan pengawasan dan sebisa mungkin tidak membuat anak terus bermain gadget sampai lupa waktu.

Jika anak sudah kecanduan gadget, hal itu tentu saja bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan tumbuh kembang si kecil. Salah satunya memengaruhi kemampuan bersosialisasi mereka.

Berikut ini tips mengatasi anak kecanduan gadget yang dapat dilakukan orang tua.

1. Membatasi waktu pemakaian

Dilansir laman CNN Indonesia, Minggu (2/4/2023), langkah pertama yang dapat dilakukan orang tua untuk mengurangi ketergantungan anak pada gadget adalah membatasi waktu penggunaan atau screen time.

Diperlukan ketegasan orang tua untuk menerapkan durasi penggunaan gadget pada si kecil. Terutama apabila anak memohon, merayu, hingga menangis.

Pedoman waktu screen time dari American Academy of Pediatrics (2013) dan Canadian Pediatric Society (2010) adalah sebagai berikut:

Anak di bawah usia 2 tahun: tidak boleh dibiarkan bermain gadget sendiri, termasuk televisi, smartphone, dan tablet.

Anak usia 2-4 tahun: Kurang dari satu jam dalam sehari.

Usia 5 tahun ke atas: sebaiknya tidak lebih dari dua jam sehari untuk penggunaan hiburan (tidak termasuk kebutuhan belajar).



2. Menentukan jadwal

Selain membatasi waktu pemakaian, orang tua juga dapat menentukan jadwal yang sesuai untuk anak bermain gadget, seperti smartphone, laptop, televisi, dan lainnya.

Kemudian, berikan kebebasan kepada anak untuk memilih jam berapa mereka ingin menggunakan perangkat elektronik tersebut. Orang tua bisa memberikannya sesuai dengan keputusan yang anak buat.

Hal itu dilakukan agar si kecil merasa dilibatkan dalam menentukan jadwal dan diharapkan dapat bertanggung jawab atas pilihannya tersebut.

3. Menemani anak bermain

Cara mengatasi kecanduan gadget pada anak berikutnya adalah dengan meluangkan waktu untuk menemaninya bermain, seperti dikutip dari laman Parenting Firstcry.

Anak-anak yang menghabiskan waktu bermain sendirian memiliki kecenderungan terikat pada gadget. Oleh sebab itu, usahakan orang tua memiliki waktu untuk bermain dengan anak.

Ada banyak permainan yang bisa dicoba, seperti bermain boneka, membuat kerajinan tangan, petak umpet, dan lainnya.

4. Membuat area bebas gadget

Orang tua juga bisa membuat peraturan untuk tidak menggunakan gadget di ruangan atau tempat tertentu. Sebagai contoh di meja makan, kamar tidur, dan di dalam mobil.

Selain anak-anak, anggota keluarga lainnya juga tidak diperbolehkan menggunakan gadget di area-area yang telah ditentukan.

Cara ini tak hanya membuat anak lebih fokus tapi juga menjadi cara untuk anak belajar mematuhi peraturan dan upaya untuk lebih dekat dengan anggota keluarga satu sama lain.



5. Hindari meletakkan gadget sembarangan

Hindari meletakkan gadget sembarangan agar anak tak melihat dan ingin memainkannya. Anak menjadi mengenal gadget dan terikat apabila ia mendapat akses ke alat tersebut dengan mudah.

6. Menjadi contoh yang baik

Anak-anak cenderung mengikuti apa yang orang tua mereka lakukan daripada apa menuruti apa yang orang tua mereka katakan.

Artinya, jika ingin si kecil tidak kecanduan gadget, orang tua perlu menjadi contoh yang baik dan tidak terus menerus melihat perangkat tersebut.

7. Melakukan aktivitas lain

Orang tua juga dapat mengajak anak untuk melakukan kegiatan lain di luar rumah, seperti bermain di taman kompleks, berolahraga, dan lainnya.

Apabila di rumah, orang tua bisa mengajak anak untuk membantu kegiatan orang tua seperti membersihkan kebun, memasak. Bisa juga menawarkan hal-hal yang mereka gemari seperti bermain alat musik atau membaca buku.


Penulis
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru