Seberapa Penting ‘Mode Pesawat’ Saat Lakukan Penerbangan

- Selasa, 17 Januari 2023 14:00 WIB
Seberapa Penting ‘Mode Pesawat’ Saat Lakukan Penerbangan
Istimewa
Mode Pesawat
bulat.co.id -Salah satu video penumpang Yeti Airlines viral di sosial media menayangkan detik-detik kecelakaan dari Yeti Airlines di Nepal pada hari Minggu (15/1/2023) siang. Sebanyak 72 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Banyak spekulasi netizen yang menyalahkan penumpang yang melakukan 'live' ini. Berarti ponselnya tidak dalam mode airplane, dimana di awal penerbangan selalu diingatkan oleh awak kapal.

Baca Juga:Pesawat di Nepal Sering Jatuh">Topografi Jadi Alasan Pesawat di Nepal Sering Jatuh

Timbullah pertanyaan, seberapa penting mematikan ponsel di pesawat? Dalam sebuah artikel di USA Today, yang tayang awal Desember lalu, Shawn Pruchnicki, seorang profesor di Pusat Studi Penerbangan di The Ohio State University, mengatakan sinyal dari pesawat berpotensi mengganggu sistem navigasi pesawat.

"Yang benar-benar diperhitungkan adalah saat mendarat, terutama saat kita melakukan pendaratan instrumen," katanya, seperti yang dikutip dari detikTravel, Selasa (17/1/2023).

"Sinyal itu sangat, sangat tepat, dan auto pilot yang menerbangkan sinyal itu juga sangat, sangat tepat. Ini bukan saatnya Anda menginginkan variabilitas sama sekali, terutama jika Anda memiliki pertimbangan medan," tambahnya.


Gelombang elektromagnetik yang aktif dapat mengganggu sistem kendali, komunikasi dan navigasi di kokpit. Namun belum ada pengujian yang ekstensif yang dilakukan pada semua jenis pesawat dengan digabung dengan banyak jenis ponsel.

Hal buruk yang bisa terjadi?

Secara teori, interferensi elektronik dapat menyebabkan kecelakaan pesawat, meskipun tidak ada bukti yang pernah terjadi.

"Dari sudut pandang investigasi kecelakaan, kami tidak memiliki bukti apa pun bahwa ini telah menyebabkan kecelakaan. Tetapi itu tidak berarti bahwa itu tidak dapat bertanggungjawab atas kecelakaan atau tidak dapat menyebabkan kecelakaan," kata Pruchnicki.

"Ini bahkan lebih tidak diketahui karena pesawat baru yang kami miliki bahkan lebih canggih dan lebih bergantung pada otomasi," tambahnya.


Pruchnicki menambahkan bahwa Komisi Komunikasi Federal telah menemukan bahwa ponsel yang tidak dalam mode terbang dapat membebani jaringan di darat, terutama saat lepas landas dan mendarat saat mencoba terhubung ke beberapa menara sekaligus.

"Perangkat ponsel mencari dan menghubungkan sinyal ke menara telepon saat penumpang berada di ketinggian 35.000 kaki. Saat pesawat berada di luar jangkauan menara ini, telepon akan mencari sinyal listrik intensif sebagai gantinya," katanya.

Sinyal listrik ini berpotensi mengganggu peralatan navigasi pesawat dan sistem panduan pendaratan, serta peralatan kokpit. Semakin canggih, smartphone dapat mengakses 5G, maka semakin dapat mengganggu penerbangan dengan munculnya suara-suara di headphone pilot.

Jadi, jangan lupa aktifkan mode pesawat saat lakukan penerbangan ya!

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru