bulat.co.id - Memilih bra yang tepat sangat disarankan. Salah memilih bra
tidak hanya membuat Anda merasa tidak nyaman. Lebih jauh, pemilihan yang salah
berdampak pada kesehatan.
"Wanita harus bisa mendapatkan ukuran [bra] yang
sesuai," ujar dokter kecantikan Nadia Alaydrus yang berpraktik di Calysta
Skin Care Kemang dalam acara jumpa pers di Jakarta, beberapa waktu lalu,
seperti dilansir dari CNN Indonesia, Rabu (15/3/2023).
Baca Juga: Pabrik Jamu Ilegal di Banyuwangi Ditindak BPOM dan Gunakan Fenilbutazon
Misalnya, bra yang terlalu ketat, disebut Nadia, bisa
meningkatkan risiko kanker payudara.
Kanker payudara sendiri disebabkan oleh beberapa faktor,
termasuk genetik dan gaya hidup. Selain itu, penggunaan pakaian dalam yang salah
juga disebut turut berkontribusi.
"Penyebab kanker seperti genetik atau keturunan kalau
tidak diimbangi dengan lifestyle dan penggunaan innerwear yang baik bisa
meningkatkan risiko kanker," lanjut Nadia menjelaskan.
Selain itu, Nadia juga menyebut bahwa pemakaian bra yang
terlalu ketat bisa menyebabkan sakit punggung atau back pain.
Penggunaan bra yang terlalu ketat juga tidak disarankan
untuk para ibu menyusui. Pasalnya, bra yang terlalu ketat bisa memicu terjadi
mastitis.
"[Saat menyusui] payudara butuh ruang agar bisa
menyesuaikan dengan bentuk payudara yang berubah-ubah. Penggunaan bra yang
terlalu ketat bisa membuat payudara tertekan yang menyebabkan penyumbatan dan
memicu mastitis," ucap Nadia.
Mastitis sendiri merupakan peradangan pada jaringan payudara
yang biasa dialami oleh ibu menyusui. Mastitis bahkan bisa mengganggu produksi
air susu ibu (ASI).
Risiko juga muncul jika Anda gemar menggunakan bra dengan
kawat. Bra jenis ini, sebut Nadia, bisa meningkatkan risiko alergi kulit.
"Biasanya kalau yang [bra] yang pakai kawat itu bisa
meningkatkan risiko iritasi dan alergi," tutur dokter sekaligus influencer
tersebut.