RS Cianjur Siapkan Kamar Tuk Caleg Depresi Usai Kalah Pemilihan

Hendra Mulya - Kamis, 16 November 2023 15:30 WIB
RS Cianjur Siapkan Kamar Tuk Caleg Depresi Usai Kalah Pemilihan
Istimewa

bulat.co.id -CIANJUR | Rumah Sakit (RS) Sayang Cianjur menyiapkan ruangan khusus untuk calon legislatif yang mengalami depresi atau gangguan kejiwaan pasca pemilihan legislatif.

Kekalahan dalam masa pemilu dikhawatirkan memicu depresi hingga gangguan kejiwaan berat.

Direktur RSUD Sayang Cianjur Irvan Nur Fauzy, mengatakan ada dua kamar khusus yang disiapkan oleh RSUD Sayang untuk para Caleg yang mengalami depresi hingga gangguan kejiwaan.

"Ada dua ruangan, masing-masing terdiri dari satu kamar. Karena tidak boleh digabung. Dan sifatnya juga untuk penanganan depresi sedang atau transit bagi yang mengalami gangguan jiwa berat, sebelum dirujuk ke rumah sakit jiwa," katanya, Kamis (16/11/23).

Menurut Irvan, selain ruangan, pihaknya juga memiliki tiga tenaga medis yang terdiri dari dua dokter spesialis kejiwaan dan seorang psikolog.

"Setiap tenaga medis dapat menangani 30 pasien setiap harinya. Jadi dengan 3 tenaga medis tersebut cukup untuk melayani pasien gangguan kejiwaan, termasuk para Caleg pasca pemilu," kata dia.

Irvan menyebut layanan tersebut dibuat lantaran berkaca dari momen pemilu sebelumnya, banyak caleg yang mengalami depresi usai mengalami kekalahan. Bahkan salah satu caleg mengalami gangguan jiwa berat.

"Untuk yang depresi ringan banyak, sebatas konsultasi dan berobat ringan. Tapi yang sampai gangguan jiwa berat ada satu orang. Sekarang sudah sembuh usai pengobatan rutin. Makanya di momen politik 2024 kita siapkan layanan tersebut," ucapnya.

"Kamar khusus tersebut akan mulai dioperasikan pada 28 November 2023, setelah masa kampanye dimulai," tambahnya.

Dia menambahkan, masalah kejiwaan memang rentan terjadi kepada setiap orang, mengingat dari satu dari 10 orang berpotensi mengalami gangguan jiwa ringan. Sedangkan satu dari 1.000 orang berpotensi mengalami gangguan jiwa berat.

"Untuk gangguan jiwa berat memang potensinya kecil, dari 1.000 orang itu hanya satu yang gangguan jiwa berat. tapi tetap harus diantisipasi, jangan sampai yang ringan pun menjadi berat," tuturnya.

Oleh karena itu, Irvan mengimbau kepada masyarakat untuk mendeteksi dini gangguan kejiwaan.

"Diawalinya dengan menyadari adanya ciri-ciri gangguan kejiwaan atau mental. Ketika cemas berlebih, depresi, atau gejala penyakit psikosomatis, segera konsultasikan ke psikiater, psikolog, dan dokter kejiwaan. Sehingga tertangani dan tidak sampai mengalami gangguan jiwa berat," pungkasnya.

Penulis
: Redaksi
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru