Tujuannya bukan hanya mencapai badan ideal, tetapi diyakini bisa lebih sehat.
Pasien disebutnya pada tahap awal akan menjalani proses skrining untuk melihat
seberapa besar fat body, hingga muscle.
Dilanjutkan dengan USG yang bisa menunjukkan ketebalan lemak. Barulah, proses
LAMS dimulai. LAMS serupa dengan 'sedot lemak' tetapi bedanya tidak ada sayatan
sehingga tidak diperlukan jahitan sama sekali.
Baca Juga :Ini Tujuh Manfaat Kopi untuk Kesehatan, Nomor Dua Mengejutkan
Otomatis, menurut dr Gwendy, tidak muncul bengkak dan memar, juga diklaim tanpa
masa pemulihan. Untuk kriteria pasien yang bisa melakukan metode LAMS, tidak
dibatasi pada usia, tetapi seberapa besar bobot tubuh.
"Kalau pasien obesitas ekstrem kami tidak sarankan," beber dia dalam
Grand Launching Akasia 365mc Body Aesthetics Center di Mayapada Hospital
Jakarta Selatan, baru-baru ini.
dr Gwendy menyebut
sekitar 10 liter lemak bisa dienyahkan dengan metode LAMS. Namun, kembali lagi
pada kondisi masing-masing pasien."Berapa banyak lemak yang dibuang pasti
ada batasan, tabi saya waktu itu bisa sampai 12 liter yang equal dengan 12 kg
ya," terang dia.
Terkait kisaran harga, dr Gwendy menyebut harga perawatan semacam ini
bergantung pada masing-masing kondisi pasien dan treatment yang dilakukan. "Harga
itu dinilai berdasarkan berapa banyak lemak yang diambil, dan itu yang akan
diukur berdasarkan lingkaran tubuh (mengecil) seberapa misalnya, itu kita
evaluasi, baru nanti kita bisa simpulkan," pungkasnya. (dhan/dtk)