bulat.co.id -Masyarakat di
Pulau Masakambing Kabupaten Sumenep Jawa Timur menyebut Beka hutan atau burung paruh bengkok jenis Sulphurea Abotti yang dikenal dengan nama Kakatua Kecil Jambul Kuning di pulau tersebut sudah ada sejak 1970-an.
Ribuan Pohon Mangrove yang tumbuh juga menjadi daya tarik wisatawan untuk pecinta jungle tracking mangrove, selain melihat adanya Kakak Tua Jambul Kuning yang diperkirakan tinggal 25 ekor di dunia ini.
Baca Juga:Situs Plawangan Pemalang Berumur sekitar 700 Tahun
Pada tahun 2020 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan surat edaran bahwa
Pulau Masakambing Kabupaten Sumenep masuk kawasan ekosistem esensial (KEE) lewat surat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Nomor.188/166/KTSP/013/ 2020, tertanggl 13 April 2020. Harapannya tentang Kakatua endemik agar
Pulau Masakambing tetap dilestarikan bersama dengan seluruh masyarakat di Jawa Timur.
"Jadi, dengan ada KEE itu harapannya semua pihak bisa ngeroyok pulau masakambing sesuai dengan tupoksi masing-masing," kata Dhany Triadi, Pengendali Ekosistem Hutan Muda, Seksi Konservasi Wilayah IV Pamekasan, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, belum lama ini.
Pulau Masakambing hanyalah pulau kecil dengan luas 7,79 km persegi. Namun memiliki kekayaan beragam flora fauna. Setidaknya, ada 26 jenis fauna, lima dilindungi dan 28 flora. Satwa-satwa dilindungi di pulau yang berada di Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ini ada Cikalang Christmas (Fregata andrewsi), Dara-laut Jambul (Thalasseus bergii), dan Gajahan Pengala (Numenius phaeopus). Juga, Alap-alap Sapi (Falco moluccensis), dan Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea abotti).
Cikalang Christmas dan Kakatua Kecil Jambul Kuning berstatus kritis dalam daftar merah The Internasional Union for Conservation of Nature (IUCN).
Dari identifikasi langsung pada Februari 2021, seperti tertuang dalam rencana aksi pengelolaan kawasan ekosistem esensial Pulau Masakambing, Kabupaten Sumenep, 2021-2025, ada 22 jenis burung, satu jenis mamalia, tiga jenis herpetofauna, 11 jenis vegetasi mangrove, dan 17 jenis vegetasi non mangrove. Lima belas dari dua puluh burung di Masakambing adalah non migran. (Idrus Habibi)