bulat.co.id -JAKARTA | Dokter
spesialis penyakit dalam dari Universitas Airlangga Dr. Ika Devi Sp.PD., dalam
keterangan di Jakarta, Sabtu (16/9), membagikan tanda-tanda yang muncul ketika
tubuh membutuhkan asupan probiotik.
Usus adalah rumah dari triliunan bakteri baik atau yang biasa dikenal dengan
probiotik, yang merupakan mikroorganisme hidup yang bila dikonsumsi dalam
jumlah yang tepat dapat memberikan manfaat kesehatan pada tubuh manusia,
khususnya sistem pencernaan.
Baca Juga :Kenali 8 Ciri Hb Tinggi dan Dampaknya
Namun, usus juga
menyimpan bakteri jahat yang bisa menyebabkan penyakit atau infeksi ketika
masuk dan berkembang biak dalam tubuh manusia.
Keseimbangan antara kedua bakteri itu memiliki peran yang vital bagi kesehatan
tubuh manusia secara keseluruhan. Ketika jumlah bakteri jahat dalam tubuh
melebihi jumlah bakteri baik, maka hal ini dapat mengakibatkan gangguan pada
sistem pencernaan bahkan masalah kesehatan lainnya.
Kondisi akan ketidakseimbangan rasio bakteri dalam tubuh tersebut disebutdysbiosis.
Ikamenjelaskan, bahwadysbiosismerupakan
kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan jumlah mikroorganisme dalam tubuh
manusia.
Baca Juga :Ini Syarat Capres-Cawapres Pemilu 2024 yang Harus Diketahui
"Penyebab dari kondisi ini bisa bermacam-macam, mulai dari perubahan pola
makan, mengonsumsi bahan kimia seperti pestisida, stres atau cemas, hingga
penggunaan antibiotik yang berkepanjangan," kata Ika dalam siaran pers
bersamaG-NiiB Immunity+ (SIM01).
Ika juga lanjut memaparkan, bahwa terdapat beberapa sinyal yang mungkin dapat
menjadi pertanda bahwa tubuh sedang kekurangan asupan probiotik.
"Ketika tubuh kekurangan probiotik, biasanya muncul berbagai gangguan khususnya
pada pencernaan, seperti nyeri atau terasa kembung pada perut," ujar Ika.
Selain masalah pencernaan, kurangnya asupan probiotik juga dapat menimbulkan
gejala gangguan kesehatan lain seperti kelelahan, sulit berkonsentrasi, bahkan
timbulnya rasa gelisah.
Menurut Ika, beberapa gejala itu mungkin terjadi akibat terganggunya fungsi
bakteri baik dalam sistem pencernaan. Bakteri baik berfungsi menyerap nutrisi
dan menghasilkan beberapa vitamin dalam saluran usus seperti asam folat, niasin
(B3), B6, dan B12.
"Jika terjadi ketidakseimbangan antara bakteri jahat dan bakteri baik,
maka berbagai fungsi bakteri baik ini akan terganggu," kata Ika.
Faktor-faktor seperti stress dan pola makan kurang sehat saat ini semakin sulit
untuk dihindari. Kehidupan modern seringkali mendorong individu untuk
beradaptasi dengan ritme yang cepat, menuntut efisiensi waktu yang seringkali
mengorbankan kualitas makanan yang dikonsumsi.
Begitu juga dengan tuntutan pekerjaan dan kehidupan sehari-hari yang dapat
menimbulkan tekanan emosional sehingga stres menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari rutinitas banyak orang.
Oleh karena itu, perlindungan ekstra menjadi sangat penting untuk menjaga
keseimbangan mikroorganisme tubuh, khususnya bagi mereka yang berada di lingkungan
perkotaan dengan mobilitas tinggi.
Asupan probiotik
antara lain bisa didapatkan melalui suplemen yang mengandung probiotikdan
prebiotikyang telah teruji klinis efektif dalam membantu menjaga
keseimbangan
bakteri dalam sistem pencernaan.(dhan/ant)