bulat.co.id -Data Dinas Kesehatan Kabupaten
Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Oktober 2022 menunjukan, jumlah penderita
HIV dan
AIDS mencapai angka 270 kasus. Pemerhati
HIV dan
AIDS Kabupaten
Lembata Nefri Eken mengatakan, sebagian besar penularan dikarenakan seks bebas di kalangan remaja.
"Perilaku seks berisiko untuk semua kalangan. Kasus di Lembata, kebanyakan kalangan remaja. Dimana, mereka membentuk komunitas semacam multi level," kata Nefri yang juga Ketua Persatuan Waria
Lembata (Pewalet), Rabu (23/11/2022).
Nefri mengingatkan, para remaja merupakan kelompok rentan yang sangat berisiko terhadap penyebaran virus mematikan ini.
"Jadi mereka mencari sasaran teman-teman remaja yang perilakunya belum beresiko dan mereka akan melakukan hal yang berisiko," lanjutnya.
Selain jumlahnya yang sangat tinggi, tingkat penyebaran
HIV dan
AIDS di Kabupaten
Lembata juga tergolong sangat cepat. Terbukti selama bulan Oktober 2022, terdapat penambahan 29 kasus baru.
"Ini sangat tinggi. Tingkat penyebaran khusus
Lembata itu melalui hubungan seks. Penyebarannya cukup cepat," tambah Nefri.
Untuk menekan tingkat penyebaran
HIV dan AIDS, Nefri meminta Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) terus melakukan sosialisasi sekaligus melakukan tes darah.
"Kita bekerjasama dengan dinas kesehatan dan juga puskesmas-puskesmas terkait. Kita melakukan sosialisasi tentang
HIV dan
AIDS lalu langsung dilakukan dengan tes darah," ucapnya.