bulat.co.id - Krisis populasi menjadi salah satu masalah yang sedang
terjadi di beberapa negara, seperti China, Jepang, hingga Korea Selatan. Mereka
mengalami penurunan angka kelahiran yang signifikan.
China yang sebelumnya dikenal sebagai negara dengan populasi
terbanyak di dunia, kini mengalami penyusutan populasi hingga posisinya digeser
oleh India.
Adapun penurunan angka kelahiran tersebut disebut-sebut
berhubungan dengan 'resesi seks'. Konsep 'resesi seks' pada dasarnya dipahami
sebagai penurunan frekuensi berhubungan seks. Dalam hal ini, penurunan
frekuensi tersebut berkaitan dengan penurunan jumlah anak.
Baca Juga: Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara
Meski begitu, resesi seks bukanlah salah satu-satunya pemicu
penurunan angka kelahiran. Beberapa faktor lainnya berupa pilihan untuk
childfree, keberhasilan program keluarga berencana, atau kebijakan perencanaan
kehamilan yang menurunkan angka kelahiran di suatu wilayah.
Selain itu beberapa negara lainnya yang bukan Asia juga
tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi masalah yang sama. Bahkan ada
beberapa negara yang rela memberikan sejumlah uang kepada pendatang agar mau
pindah ke negaranya.
Amerika Serikat
Beberapa negara bagian di Amerika Serikat menawarkan uang
untuk pekerja yang mau tinggal di negaranya. Misalnya, Tulsa, Oklahoma,
menawarkan hibah hingga 10.000 dolar AS atau setara 147 juta kepada pekerja
jarak jauh untuk tinggal dan bekerja di kota.
Selain itu di Topeka, Ibu Kota Kansas, di Midwest, juga
menawarkan dana hingga 15.000 dolar AS (Rp 221,3 juta) pada pendatang baru yang
akan dipekerjakan di wilayahnya atau pekerja jarak jauh yang dibayar hingga
5.000 dolar (74 juta). Syaratnya adalah pelamar harus membuktikan bahwa mereka
sudah menyewa atau membeli properti di Topeka dan menjadi tempat tinggal utama.
Spanyol
Banyak kota kecil di Spanyol mengalami penurunan populasi,
dengan penduduk muda yang memilih untuk pindah ke kota yang lebih besar. Ini
telah mendorong beberapa kota kecil di Spanyol untuk menawarkan insentif kepada
orang asing, mendorong mereka untuk tinggal dan bekerja di sana.
Salah satu tempat tersebut adalah Ponga, sebuah desa kecil
dengan sekitar 500 penduduk di wilayah pegunungan Spanyol utara. Ponga
menawarkan pasangan muda 3.000 euro atau setara 48 juta untuk pindah ke sana
selama lima tahun.
Jika Anda pindah dengan anak-anak atau memiliki anak saat
tinggal di Ponga, Anda akan menerima tambahan 3.000 euro per anak.
Yunani
Yunani adalah negara yang telah mengalami penurunan populasi
secara nasional selama beberapa tahun terakhir, dengan penurunan yang stabil
sejak 2010 yang diperkirakan akan berlanjut hingga tahun 2050. Untuk mengatasi
penurunan ini, satu pulau di Yunani menawarkan insentif untuk mendorong
pendatang baru.
Antikythera adalah sebuah pulau di selatan daratan Yunani
dan barat laut Kreta. Gereja Ortodoks Yunani di pulau itu telah memperkenalkan
rencana untuk membayar keluarga yang pindah ke sana.
Penduduk baru akan menerima rumah dan sebidang tanah dan
akan dibayar 500 euro atau sekitar 8,1 juta setiap bulan selama tiga tahun
pertama mereka tinggal di sana. Pulau ini menjanjikan kehidupan pedesaan yang
damai, dengan pantai yang indah dan iklim Yunani yang indah.
Italia
Italia mengalami penurunan populasi yang sama seperti Yunani
dan Spanyol, sehingga berbagai daerah menawarkan insentif mereka sendiri untuk
mendorong penduduk baru dan meningkatkan populasi dan ekonomi lokal.
Candela adalah kota kecil di tenggara Italia dengan sekitar
2.700 orang. Ini adalah salah satu kota teraman di Italia dan memiliki
arsitektur Italia klasik yang cantik.
Candela menawarkan 800 euro (Rp 12,9 juta) untuk orang
lajang, 1.300 euro (Rp 21 juta) untuk pasangan, dan 2.000 euro (Rp 32,3 juta)
untuk keluarga yang pindah ke desa. Agar memenuhi syarat, pendatang baru harus
menyewa properti di Candela tempat mereka ingin tinggal penuh waktu, dan juga
mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan setidaknya 7.500 (Rp 121,3 juta) per
tahun.
Beberapa kota di Sisilia juga menawarkan pendatang baru
kesempatan untuk membeli properti seharga 1 euro atau Rp 16 ribu. Sebagai imbalannya,
penghuni baru harus merenovasi properti dan membayar uang jaminan sekitar 5.000
(Rp 81,1 juta), yang akan dibayarkan kembali setelah renovasi selesai.
Chili
Chili telah mendorong bisnis baru untuk dibangun di
negaranya semenjak tahun 2016. Melalui program Startup Chile, pendatang bisa
mendaftar salah satu dari tiga program yang ditawarkan yaitu Build, Ignite, dan
Growth.
Build digunakan untuk startup baru dan merupakan program
empat bulan untuk membantu meluncurkan bisnis baru. Dengan program ini, startup
baru akan menerima dana 14.000 dolar AS (Rp 206,4 juta) dan visa tinggal selama
1 tahun.
Sedangkan program Ignite akan menawarkan bisnis 30.000 dolar
AS (Rp 442,4 juta) dan program Growth ditujukan untuk bisnis yang lebih matang
dan menawarkan pendanaan hingga 80.000 dolar AS (Rp 1,1 miliar).