bulat.co.id -Pemerintah menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak akhir Desember 2022. Keputusan tersebut diambil setelah melihat status kasus Covid-19 di dalam negeri yang menunjukkan penurunan.
Nasib
PeduliLindungi pun menjadi pertanyaan usai pemerintah mencabut aturan PPKM tersebut. Apakah masyarakat sudah boleh uninstall aplikasi tersebut atau tidak?
Sebelumnya,
PeduliLindungi diketahui digunakan selama era pandemi di Indonesia. Aplikasi itu memiliki data vaksin hingga bisa scan QR sebelum masuk ke tempat publik.
Baca Juga:2 Resep Smoothies yang Buat Jantung Anda Sehat Selalu
Namun, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono menyatakan
PeduliLindungi tetap harus ada di HP masyarakat. Dante menjelaskan ke depannya
PeduliLindungi akan menjadi bagian dari assesment dari kesehatan masyarakat.
"Peduli Lindungi akan dijadikan model lain. Sebagai citizen health assessment," ungkapnya, Sabtu (14/1/2023), dilansir CNBC Indonesia.
Dia menjelaskan integrasi tersebut akan di dalam Satu Data Kesehatan. Sistem tersebut akan menyediakan informasi fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas, PeduliLindungi, dan platform ekosistem kesehatan lain.
Hal yang sama juga diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dia memastikan aplikasi itu akan terus digunakan. Menkes mengatakan bahwa mereka sudah menyiapkan payung strategi untuk integrasi satu data pemerintah.
"Di mana data ini akan masuk menjadi satu data, data kesehatan, data keuangan, data sosial, data sumber daya alam. Kami adalah subsektornya, kami bikin sistem Satu Sehat," katanya beberapa waktu yang lalu.
Sehingga semua fasilitas seperti puskesmas, klinik, apotek, hingga laboratorium harus mengintegrasikan datanya di program Satu Sehat. Termasuk Peduli Lindungi yang akan digunakan sistemnya pada program itu.
"Nanti
PeduliLindungi akan kita transformasikan ke platform Satu Sehat, di mana teman-teman yang sudah punya bisa download dan pakai. Cuma fungsinya tidak hanya untuk vaksin dan scanning saja, tapi bisa tahu imunisasi anak kita apa saja, misalnya cek darah di laboratorium contohnya Prodia bisa masuk datanya ke situ," kata Budi.
Bahkan ketika general check up, datanya bisa masuk dalam program itu, termasuk data rekam seperti CT Scan, MRI, resep obat, hingga kegiatan masyarakat.
"Kalau kita pakai Apple Watch atau Samsung Watch masuk sehingga terintegrasi dan menjadi milik individu," katanya.
Nantinya sistem Satu Sehat ini bisa dimiliki masyarakat dan bisa ditunjukkan ke dokter. Tujuannya supaya jelas rekap kesehatan per individu beberapa tahun terakhir.
"Check up ada (sakit) ususnya karena suka sakit perut, suka beli obat sakit perut, jadi dokternya akan jauh lebih cepat tahu. Ini juga nanti bisa digunakan pemda oleh dinas kesehatan untuk memahami population health juga, sehingga intervensi lebih pas," tuturnya.
Nantinya sistem satu sehat ditargetkan rampung dan sudah terintegrasi pada akhir 2023, sehingga pada 2024 bisa dimanfaatkan.