bulat.co.id - Pembuatan Dodol atau sering disebut Jenang bagi warga Jawa
Tengah (Jateng) merupakan makanan wajib saat menggelar hajatan. Dodol merupakan tradisi
yang sudah dilakukan secara turun temurun.
Bagi Masyarakat Jawa
Tengah pada umumnya dan warga Purbalingga pada khususnya, pembuatan jenang
masih kental dilakukan saat warga menggelar acara hajatan, baik acara khitanan
maupun pernikahan.
Baca Juga: Dodol 'Alame' di Madina Meningkat 20 Persen">Jelang Lebaran, Permintaan Dodol 'Alame' di Madina Meningkat 20 Persen
Jenang dibuat dari tepung beras ketan yang dimasak bersama parutan
kelapa. Kemudian, diolah menggunakan wajan besar yang terbuat dari tembaga. Warga
menyebutnya dengan nama Jedding.
Seorang warga Mrebet Purbalingga bernama Kawad adalah
pembuat dodol saat ada acara hajatan. Kepada bulat.co.id, ia menjelaskan
bagaimana proses pembuatan Jenang.
Kawad mengatakan, pertama beras ketan dibuat tepung,
kemudian dicampur dengan parutan kelapa. Keduanya diaduk menjadi adonan yang
kental, setelah itu Jedding dipanaskan lalu diisi dengan minyak goreng
secukupnya.
"Setelah minyak panas, kemudian jahe dan bawang merah diiris
tipis-tipis. Lalu dimasukkan ke minyak goreng. Setelah berbau harum, kemudian
adonan dimasukkan, terus diaduk aduk tanpa henti hingga selesai," tutur Kawad,
Sabtu (29/4/2023).
Menurut kawad, lamanya proses pengadukan di atas tungku bisa
memakan waktu hingga lima jam, dengan api menyala sedang.
"Perlunya diaduk tanpa henti agar Jenang tidak gosong," imbuh
Kawad.