bulat.co.id - Warganet mengeluhkan
film dokumenter
Dirty Vote tak langsung muncul di halaman utama YouTube saat dicari di fitur pencarian.
Dugaan penjegalan terhadap
film itu pun mencuat. Alasannya,
film Dirty Vote menjadi kontroversi karena diduga menyudutkan salah satu pihak dalam Pilpres 2024.
Namun, hal itu sebenarnya tidaklah benar. Ketidakmunculan
film Dirty Vote dalam halaman utama pencarian
Youtube disebut terjadi karena beberapa hal.
Hal ini terjadi disebabkan oleh beberapa potensi, di antaranya, nama
film dan nama channel pengunngah
film tersebut.
Diketahui,
film Dirty Vote diunggah oleh channel dengan nama yang sama yaitu
Dirty Vote.
Namun saat mengetik kata 'dirty vote', maka video yang muncul bukan video yang dimaksud, tetapi video dari kreator konten atau channel lain.
Hal ini bukan berarti
film Dirty Vote tidak lagi tersedia di
Youtube. Sejatinya,
film Dirty Vote tetap tersedia di channel
Dirty Vote dan bisa diakses kapan pun.
Alternatif lain untuk menonoton
film Dirty Vote adalah dari channel YouTube lain yakni PSHK Indonesia.
Google pun memberikan penjelasan mengenai alasan suatu video tidak langsung muncul di fitur pencarian YouTube.
Salah satunya adalah, channel atau video tersebut baru dibuat, diperbaharui atau berganti nama.
Untuk bisa langsung tampil di halaman utama pencarian, diperlukan beberapa hari.
"Mungkin perlu waktu beberapa hari agar channel atau video tersebut ditampilkan dalam hasil penelusuran YouTube," kata Google dalam laman resmi.
Film dokumenter
Dirty Vote ramai diperbincangkan baik di X atau Twitter, Instagram maupun TikTok.
Di saluran YouTube DirtyVote,
film Dirty Vote sudah ditonton 6,2 juta kali per Pukul 23.46 WIB, Senin (12/2). Sementara di PSHK Indonesia, ditonton 5,5 juta kali.