bulat.co.id - Memasuki bulan keempat di tahun 2023, pencinta astronomi
sebaiknya mencatat tanggal-tanggal penting terjadinya fenomena langit yang
sayang jika dilewatkan.
Berikut ini adalah fenomena langit April 2023 berdasarkan
kalender astronomi yang dikutip dari detikInet, Senin (3/4/2023).
Full Pink Moon (6
April)
Pada 6 April, akan muncul Bulan purnama yang disebut Full
Pink Moon. Terlepas dari namanya yang menarik, sebenarnya fenomena ini adalah
peristiwa purnama pada umumnya yang sangat indah dan mudah diamati.
Purnama terjadi karena seluruh permukaan Bulan disinari
cahaya Matahari. Fenomena ini terjadi ketika Bulan dan Matahari berada di sisi
Bumi yang berseberangan satu sama lain.
Baca Juga: Medan Alami Hari Tanpa Bayangan Siang Ini
Gerhana Matahari
Hybrid (20 April)
Pada malam 19 April hingga 20 April 2023, salah satu gerhana
Matahari paling langka akan terjadi, yakni gerhana Matahari hibrida.
Mengutip Organisasi Penerbangan dan Antariksa (ORPA) Badan
Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), gerhana Matahari ini akan teramati sebagai
gerhana Matahari cincin di wilayah selatan Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik.
Yang menarik, karena berdekatan dengan waktu sebelum
Lebaran, gerhana Matahari ini akan ikut terpantau saat pemantauan hilal 1
Syawal 1444 H di 38 ibu kota provinsi di Indonesia.
Konjungsi Venus dan
Gugusan Bintang (21-22 April)
Pada 21 dan 22 April malam, akan terjadi konjungsi antara
planet Venus dengan dua gugusan bintang di langit. Konjungsi adalah ketika
sebuah planet tampak dekat dengan Bulan, bintang, atau planet lainnya. Konjungsi
diketahui cukup sering terjadi, namun berbeda-beda planet yang mengalaminya.
Gugus bintang yang pertama berkonjungsi dengan Venus adalah
Pleiades yang membentuk seperti payung. Sedangkan konjungsi yang kedua adalah
Venus dengan gugus bintang Hyades yang berbentuk seperti 'V'. Selain venus
dengan dua gugus bintang, akan tampak juga Bulan yang menambah kecantikan
langit malam.
Hujan Meteor Lyrid
(15-29 April)
Fenomena hujan meteor Lyrid akan terjadi mulai 15 April
hingga 29 April 2023. Hujan meteor akan terjadi ketika Bumi melewati
puing-puing yang tertinggal dari komet dan asteroid di luar angkasa.
Itu sebabnya, hujan meteor terjadi pada waktu yang hampir
bersamaan setiap tahunnya. Lyrid berasal dari nama komet Thatcher yang
mengorbit Matahari selama 415 tahun. Ini merupakan salah satu hujan meteor
tertua yang pernah tercatat, dengan pengamatan sejak 687 SM. Hujan meteor ini
akan mencapai puncaknya pada malam tanggal 22 April 2023 dengan sekitar 18
meteor per jam di langit.