Informasi itu disampaikan Michael usai rapat koordinasi terkait masalah BBM bersama Pemda, DPRD dan para Pengusaha di kantor Bupati, Rabu (31/8/2022).
Dia menuturkan, sejak tahun 2017 mereka sudah menggunakan BBM non subsidi untuk mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur di Lembata.
Bahkan saat terjadi kelangkaan BBM Michael mengaku tidak membeli minyak subsidi untuk cadangan aktivitas proyek di lapangan.
Tidak hanya itu, Michael juga menepis adanya tudingan yang menyatakan bahwa para kontraktor dalam mengerjakan proyek PEN menggunakan minyak subsidi yang dibeli dari sejumlah SPBU di Lembata.
Menurutnya, sejak mengerjakan proyek infrastruktur, baik Dana Alokasi Khusus (DAK) dan D noana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), PT Lima Satu menggunakan BBM industri jenis B 30, termasuk menggunakan 89 ton Solar ditambah Dexlite yang diambil dari SPBU 03 Waijarang dan Agen Penyalur Minyak Solar (APMS) Lamahora.
Jenis Solar industri B 30 ini mereka beli dari PT Yosindo Jaya Raya yang ada di Pelabuhan Jober Lewoleba.
"Kami pakai B 30 dari PT Yosindo Jaya Raya untuk proyek," katanya.
Disebutkannya, kuota minyak industri jenis Solar B 30 saat ini masih sangat banyak, sehingga untuk kepentingan proyek para kontraktor bisa membeli dari sana.
Sementara itu, penanggung jawab PT Yosindo Jaya Raya Anies Amun di Lembata membenarkan Solar industri B 30 yang mereka jual selalu dibeli para kontraktor.
"Setiap kali pengisian mereka selalu kesini," kata Anies.
Anies memastikan stok Solar industri B 30 masih sangat banyak. Karena itu, siapa saja kontraktornya yang punya proyek bisa melakukan pengisian disana.
"Kita selalu siap untuk melayani pengisian minyak industri". (ted)