Prediksi Pergerakan Nilai Tukar RUpiah Terhadap Dolar AS Hari Ini Sabtu 31 Agustus 2024

Andy Liany - Sabtu, 31 Agustus 2024 08:30 WIB
Prediksi Pergerakan Nilai Tukar RUpiah Terhadap Dolar AS Hari Ini Sabtu 31 Agustus 2024
net
Ilustrasi.
bulat.co.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan melemah pada Senin (2 September 2024).

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pemerintah akan terus mewaspadai risiko stagnasi perekonomian global yang diperkirakan akan terus berlanjut sepanjang tahun 2024.

Menurut dia, APBN tahun ini akan terus dioptimalkan untuk menjaga stabilitas dan momentum pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi mencapai target sebesar 5,2%.

"Untuk perdagangan Senin depan [2 September 2024], rupee mixed namun ditutup melemah antara Rp 15.440 hingga Rp 15.520," ujarnya dalam catatan riset yang dikutip, Sabtu (31 Agustus 2024).

Sementara itu, Ibrahim menjelaskan rupiah ditutup melemah 31,5 poin meski terkoreksi 55 poin menjadi Rp 15.455.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,20% atau 31,5 poin di Rp 15.455 per dolar AS. Di saat yang sama, indeks dolar menguat 0,01% menjadi 101,348.

Beberapa mata uang lain di kawasan Asia mengalami fluktuasi yang berbeda dibandingkan dolar AS. Yen Jepang melemah 0,08%, won Korea melemah 0,14%, yuan China melemah 0,07%, dan baht Thailand melemah 0,02%.

Selain itu, dolar Singapura terapresiasi 0,03%, rupee India terapresiasi 0,01%, ringgit Malaysia melemah 0,27%, dolar Hong Kong terapresiasi 0,01%, dan dolar Taiwan melemah 0,10%. Sedangkan peso Filipina melemah 0,25%.

Ibrahim mengatakan indeks dolar AS telah mengalami tren kuat dalam perdagangan baru-baru ini karena investor fokus pada data inflasi utama sebagai petunjuk mengenai sejauh mana penurunan suku bunga oleh negara bagian Federal Reserve bulan depan.

"Fokus minggu ini adalah data produk domestik bruto AS dan data indeks harga PCE – ukuran inflasi pilihan The Fed – di antara indikator ekonomi lainnya," katanya.


Pasar memperkirakan peluang sekitar 63,5% penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada bulan September dan peluang 36,5% penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.

Sementara dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan, nilai tukar rupiah dalam sebulan terakhir meningkat hampir 5%.

Hingga akhir tahun, Bank Indonesia memperkirakan nilai tukar akan berada pada kisaran Rp 15.700 hingga Rp 16.100 per dolar AS.

BI optimistis nilai tukar akan terus menguat, terutama karena cadangan devisa yang meningkat.

"Dan ini lebih dari cukup untuk menstabilkan nilai tukar rupiah," jelasnya.

Penulis
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru