Mobil Listrik Buatan China ‘Banjiri’ Dunia, Eropa Ketar-ketir

- Sabtu, 16 September 2023 09:00 WIB
Mobil Listrik Buatan China ‘Banjiri’ Dunia, Eropa Ketar-ketir
Internet
Ilustrasi : China membanjiri dunia dengan mobil listrik buatannya.

bulat.co.id -JAKARTA | China membanjiri dunia dengan mobil listrik buatannya. Banyak produsen China yang diketahui mengekspor mobil listrik ke mancanegara dan ditawarkan dengan harga miring. Di Negeri Tirai Bambu, mencari mobil listrik dengan harga ramah kantong pilihannya cukup banyak.


Bukan rahasia lagi mobil listrik buatan China harganya lebih murah dari yang ditawarkan pabrikan lain. Modal Rp 100 jutaan pun sudah bisa dapat mobil listrik China.

Baca Juga :Pemerintah Distribusikan 210 Ribu Ton Bantuan Beras

Misalnya Bestune Xiaoma yang dijual seharga Rp 60 jutaan. Ada juga merek ternama Geely yang baru-baru ini menawarkan mobil SUV seharga Rp 100 jutaan dan masih banyak model lainnya.

Murahnya mobil listrik di China ini jelas membuat persaingan antara produsen kendaraan tanpa asap itu makin ketat. Bahkan produsen mobil listrik ternama asal AS, Tesla, rela memangkas harga mobilnya terkait ketatnya persaingan di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Sebagai contoh di China, Tesla membanderol mobil listrik model Y Long Range dengan harga 299.000 yuan atau kalau dirupiahkan setara dengan Rp 641 jutaan. Harga itu turun 14.000 yuan dari sebelumnya.

Contoh lainnya adalah model Wuling Air ev. Di negara asalnya, Air ev ditawarkan dengan harga mulai 67.800 yuan yang setara dengan Rp 143 jutaan. Sementara di Indonesia, sekalipun sudah mendapat subsidi harganya paling murah di kisaran Rp 180 jutaan.


Menyikapi soal harga mobil listrik di China bisa lebih murah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut perbedaan tersebut didasari oleh tipenya.

Baca Juga :Lima Kunci Sukses Ketua MPR Bambang Soesatyo

"Mungkin saja (terjadi) tipenya sama tetapi harganya berbeda. Harus dilihat tipenya juga, karena tipenya juga macam-macam," kata Luhut belum lama ini.

Di lain sisi, produsen mobil asal Eropa dibuat ketar-ketir dengan harga mobil listrik China. Murahnya mobil listrik di China disebabkan oleh kebijakan insentif dan subsidi selama satu dekade di Beijing.

Hal itu membuat China bisa mengendalikan rantai pasokan mobil listrik global, termasuk soal bahan bakunya murah. Mobil listrik China biasanya seperlima lebih murah ketimbang mobil-mobil buatan Eropa.

Terkait hal itu, Uni Eropa meluncurkan investigasi terkait melonjaknya impor mobil listrik China di Benua Biru tersebut. Berbicara di depan Parlemen Eropa, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan Eropa sangat terbuka akan kompetisi. Tapi tidak bersaing untuk 'menuju posisi paling bawah'.

"Pasar global saat ini dibanjiri mobil listrik murah dan harganya dijaga agar tetap rendah oleh subsidi negara yang sangat besar," kata von der Leyen dikutip CNN.

"Jadi saya mengumumkan hari ini komisi tersebut meluncurkan investigasi antisubsidi terhadap kendaraan listrik yang berasal dari China," ungkapnya lagi.

Investigasi itu bakal mengarah kepada pengenaan tarif impor mobil listrik dari China. Eropa diketahui memungut 10 persen pajak dari mobil listrik yang diimpor dari China. Sementara AS diketahui memungut bea masuk sebesar 27,5% dan produsen China mengambil keuntungan signifikan di Eropa. (dhan/dtk)

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru