Mata Uang Rupiah Melemah Tipis Terhadap Dolar Amerika Serikat di Pembukaan, IHSG Berpotensi Turun di Pekan Ini

Dedi S - Senin, 12 Agustus 2024 09:30 WIB
Mata Uang Rupiah Melemah Tipis Terhadap Dolar Amerika Serikat di Pembukaan, IHSG Berpotensi Turun di Pekan Ini
Kbknews
Ilustrasi mata uang melemah
bulat.co.id -MEDAN I Dalam sepekan ke depan, pasar keuangan akan diwarnai oleh sejumlah agenda penting yang akan menentukan pergerakan pasar.

Menjelang rilis data inflasi AS pada pekan ini, IHSG dan rupiah mengalami tekanan.

Pada hari Selasa, akan ada rilis inflasi produsen AS atau PPI pada bulan Juli yang diperkirakan akan bergerak turun dibandingkan dengan bulan Juni.

Sementara itu, pada hari Rabu, AS akan merilis data inflasi inti dan inflasi pada umumnya yang juga diproyeksikan akan mengalami penurunan.

Demikian Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin dalam keterangannya diterima media ini, Senin (12/8/2024).

Data tersebut, menurutnya, akan menentukan kinerja rupiah dan IHSG ke depan.

Jika inflasi AS menurun, peluang pemangkasan bunga acuan akan kembali mencuat, yang tentunya menjadi kabar baik bagi rupiah.


Dalam skenario ini, terdapat kecenderungan rupiah akan menguat terhadap dolar AS dan berpotensi memuncaki level 15.900 pada perdagangan berikutnya.

Namun sebaliknya, jika inflasi justru naik, maka rupiah akan kembali mengalami tekanan.

Di sesi pembukaan perdagangan pagi ini, mata uang rupiah ditransaksikan melemah tipis di level 15.945 per dolar AS.

Sementara itu, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau terus bergerak sideways di sesi pagi ini, yakni pada level 7.260 dengan kecenderungan turun.

Pergerakan IHSG senada dengan banyak bursa Asia lainnya yang juga mengalami penurunan.

Para pelaku pasar di pasar keuangan Indonesia akan lebih berhati-hati dalam melakukan keputusan investasi di pekan ini menjelang rilis data inflasi AS.

Pasar keuangan masih berpeluang bergerak dalam volatilitas tinggi yang tinggi.


Selain dari rilis data inflasi AS, pelaku pasar juga akan dihadapkan oleh rilis data neraca dagang di tanah air serta data ketenagakerjaan AS di akhir pekan.

Semua data tersebut mengarahkan pada risiko tak terduga, sehingga para pelaku pasar cenderung menunggu dan mengamati pergerakan pasar.

Penulis
: Redaksi
Editor
: Dedi S
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru