bulat.co.id -.Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyampaikan hasil pantauannya secara nasional atas komoditas pangan menjelang
Ramadhan 1444 H yang dilaksanakan secara daring (20/3/2033).
Dalam pantauannya,
KPPU melihat sebagian besar komoditas belum menunjukkan gejala kelangkaan, kecuali atas komoditas beras, minyak goreng dan daging ayam yang menunjukkan sedikit kenaikan harga.
Baca Juga:Rapat Satgas Pangan Bahas Gebyar Pangan Murah, KPPU Antisipasi 'Tying' di Kota Medan
Secara nasional, menurut pantauan
KPPU ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada tingkat produsen, khususnya pada wilayah Kalimantan, Jawa, Bali, Jambi dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Sedangkan pada tingkat konsumen hampir di seluruh wilayah Indonesia alami kenaikan.
"Namun, harus diwaspadai dan diantisipasi pada komoditas cabai, beras premium, beras medium, jagung pilpilan karena komoditas tersebut merupakan bahan baku utama untuk memproduksi produk penting lainnya," kata Direktur Ekonomi
KPPU RI, Mulyawan.
Lanjutnya, KPPU memfokuskan observasinya pada tiga komoditas, yakni beras,
minyak goreng rakyat, dan daging sapi/kerbau. Pada komoditas beras, diketahui
harga beras nasional terus mengalami kenaikan sejak September 2022, yang diduga
dipicu oleh kenaikan biaya produksi beras.
Namun dari sisi pasokan, masih terdapat surplus produksi
beras sebanyak 2,6 juta ton (Maret) dan 800 ton (April). Pada minyak goreng,
volume Minyakita meningkat dibandingkan bulan Januari 2023, namun secara
proporsi masih lebih rendah dibandingkan minyak curah. Pendistribusian DMO
Minyak Goreng Rakyat dalam bentuk Minyakita bulan Februari 2023 sebesar 88.811
ton atau 24,66% dari total DMO.
"Diharapkan, DMO Minyakita dapat mencapai 40%. Untuk menjaga
ketersediaan minyak goreng (antisipasi menjelang puasa dan lebaran), pemerintah
telah melakukan pasokan minyak goreng curah dan kemasan hingga 450.000 ton
(naik sebesar 50% dari kebutuhan nasional 300.000 ton) yang dilakukan sepanjang
periode bulan Februari, Maret, dan April," tambah Mulyawan.
Sedangkan untuk komoditas daging sapi, produksi dalam negeri periode
Maret dan April 2023 adalah 42.623 ton dan 45.319 ton. Sementara kebutuhan
daging sapi selama Ramadhan dan Idul Fitri 2023 diperkirakan sebanyak 65.987
ton (Maret) dan 69.277 ton (April). Sehingga terdapat potensi defisit, yang
kemungkinan diantisipasi pemerintah dengan stok awal 2023 dan impor daging
sapi/kerbau. Kenaikan memang terjadi setiap kali melewati periode Ramadhan dan
Idul Fitri.
"Untuk itu, KPPU akan melakukan pemantauan harga dan ketersediaan
stok daging sapi dan substitusinya untuk memastikan ketersediaan stok daging
selama periode hari besar keagamaan tersebut," tuturnya.