bulat.co.id - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah melakukan penandatanganan perjanjian induk Repurchase Agreement (Repo) berupa Global Master Repurchase Agreement (GMRA) serta Perjanjian International Swaps and Derivatives Association (ISDA) dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI.
Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh BNI Treasury Division Head, Hariadi Hendrawan dan Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI, Darwin T Djajawinata pada awal Februari 2024.
Dalam keterangannya, Direktur Wholesale & International Banking BNI Silvano Rumantir menjelaskan bahwa penandatanganan perjanjian ini menunjukkan BNI secara konsisten dan nyata mendukung program Bank Indonesia (BI) dalam upaya memperdalam pasar keuangan khususnya transaksi Repo di pasar uang dan transaksi derivatif dengan nasabah.
"Dengan perjanjian kerja sama ini, menunjukkan komitmen kami untuk mendukung pendalaman pasar keuangan khususnya transaksi Repo," ungkap *Silvano.*
Adapun, BNI telah menjadi partner PT SMI sebagai perusahaan pembiayaan dengan memberikan fasilitas kepada PT SMI sebesar +- Rp4 triliun dalam bentuk Cash Loan, Non-Cash Loan dan Treasury Line.
Silvano menuturkan, kolaborasi BNI dan PT SMI ini menunjukkan dukungan perbankan dalam ekosistem pembangunan infrastruktur, yang tidak hanya terbatas pada konteks pendanaan.
"PT SMI dan BNI diharapkan bisa terus bersinergi, melakukan inovasi dan mencari solusi untuk menjawab tantangan-tantangan ke depan, dengan satu tujuan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia," imbuhnya.
GMRA adalah standar perjanjian transaksi Repo dan Reverse Repo yang diterbitkan oleh International Capital Market Association (ICMA). Sementara itu ISDA merupakan kontrak atau perjanjian yang dikeluarkan oleh International Swaps and Derivative Association, lazimnya ISDA digunakan secara Internasional untuk mendasari suatu perjanjian atau kontrak derivatif.
Sementara itu, Darwin T Djajawinata menjelaskan langkah ini menjadi milestone penting bagi perseroan karena menjadi *kerja sama* GMRA pertama untuk PT SMI.
Dengan fasilitas Repo, perseroan dapat memitigasi liquidity risk dengan memiliki contingency funding plan. Terlebih PT SMI dikategorikan sebagai non-bank financial institution yang tidak memiliki lender of the last resort seperti perbankan.
Di samping itu, perseroan juga mendapat kesempatan untuk menggunakan skema hedging, khususnya untuk memitigasi market risk.
"Kami tentu berterima kasih kepada BNI. Dengan berbagai pengalaman dalam fundraising, Repo adalah salah satu opsi tresuri bagi untuk investasi, sebagaimana best practice yang telah dilakukan pada umumnya," sebutnya.