bulat.co.id -
JAKARTA
| Pasar ponsel pintar atau
smartphoneglobal
masih lesu akibat krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Data
TrendForce menunjukkan,
penjualan ponsel pintar pada kuartal I 2023 anjlok
hampir 20%, sedangkan di kuartal II 2023 turun 6,6%.
Dilansir
dari Gizchina, Rabu (6/9/2023), total ponsel pintar yang diproduksi pada paruh
pertama 2023 ini mencapai 522 juta unit. Angka ini turun sebesar 13,3%
dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Baca Juga :Harga Minyak Dunia Naik Lagi
Jika
dilihat per merek, Samsung pada kuartal II 2023 memproduksi sebanyak 53,9 juta
unit atau turun 12,4% dibandingkan kuartal sebelumnya. Meskipun begitu, Samsung
masih bisa mempertahankan kepemimpinannya dengan pangsa pasar sedikit di bawah
20%.
Samsung
resmi meluncurkan ponsel lipat Galaxy Z Flip 5 dan Galaxy Z Fold 5 dalam acara
Galaxy Unpacked 2023 yang digelar di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 26 Juli 2023.
Urutan
kedua ditempati Apple dengan produk iPhone, yang biasanya menghadapi kuartal II
2023 dengan sulit karena orang-orang menunggu rilis iPhone berikutnya. Pada
kuartal II 2023, produksi Apple mencapai 42 juta unit atau turun 21,2%. Seri
iPhone 15 rencannya baru akan diluncurkan pada 12 September 2023.
Baca Juga :Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton Untuk Penuhi Stok Pangan Nasional
Xiaomi
(Redmi dan Poco) berhasil meningkatkan produksinya sebesar 32,1% dibandingkan
kuartal I 2023 dengan total 35 juta unit. SementaraOppo (Oppo, Realme,
dan OnePlus) merosot ke posisi keempat meskipun terjadi peningkatan produksi
sebesar 25,4% mencapai 33,6 juta unit.
Secara
mengejutkan, Transsion (Tecno, Infinix, dan itel) masuk lima besar untuk
pertama kalinya menggusur vivo. Upaya mereka memasuki pasar kelas menengah ke
atas memainkan peran penting dalam pencapaian ini. Produksi mereka melonjak
sebesar 71,9% menjadi 25,1 juta unit.
Vivo,
termasuk iQOO, kini menempati posisi keenam, dengan peningkatan produksi
sebesar 15% mencapai 23 juta unit.
Pelemahan
industri pasar ponsel global ini juga diperkirakan masih akan berlanjut pada
2024. TrendForce memperkirakan hanya ada sedikit peningkatan tahunan sebesar
2%-3%. (dhan/ant)