bulat.co.id -
TEXAS | Arab Saudi dan
Rusia pangkas produksi minyak. Hal ini disebabkan
harga minyak yang sampai saat ini
terus bertahan stabil pada penutupan Selasa (4/7/23) atau Rabu pagi di Asia
(5/7/23).
Pasar mempertimbangkan masalah
pasokan akibat pemangkasan produksi oleh Saudi Arabia dan Rusia untuk bulan
Agustus, dengan data ekonomi yang menunjukkan permintaan minyak yang lemah.
Baca Juga :Tak Bisa Beri Makan Keluarga, Seorang Ayah Buat Laporan Polisi
Kontrak berjangka minyak Brent naik
22 sen atau 0,3% menjadi $74,87 per barel pada pukul 00.33 GMT. Sementara itu,
minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) berada di
$70,06, naik 27 sen atau 0,3%.
Pasar AS ditutup pada hari Selasa ini
dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan. Harga minyak pada sesi sebelumnya telah
turun sekitar 1%.
Saudi Arabia pada hari Senin
mengumumkan akan memperpanjang pemangkasan sukarela produksinya sebesar 1 juta
barel per hari (bph) hingga Agustus, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita
resmi kerajaan. "Rusia juga akan mengurangi ekspor minyaknya sebesar 500.000
bph pada bulan Agustus," kata Wakil Perdana Menteri Alexander Novak.
Baca Juga :Dukung Ketahanan Pangan, PemDes Perkebunan Bungara Galakan Ternak Lele
Pemangkasan ini setara dengan 1,5%
dari pasokan global dan total pemangkasan yang dijanjikan oleh produsen minyak
OPEC+ mencapai 5,16 juta bph, karena Riyadh dan Moskow berusaha untuk mendukung
harga minyak. OPEC+ terdiri dari anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak
dan sekutunya.
Diperkirakan stok minyak mentah AS
akan turun sekitar 1,8 juta barel dalam minggu hingga 30 Juni, yang merupakan
minggu ketiga berturut-turut terjadi penurunan. Data industri tentang stok akan
diterbitkan pada hari Rabu dan data resmi pada hari Kamis, keduanya ditunda
satu hari karena hari libur di AS.
Namun, pasar masih khawatir tentang
permintaan minyak setelah survei bisnis menunjukkan penurunan aktivitas pabrik
global akibat permintaan yang lesu di Tiongkok dan Eropa.
Baca Juga :Israel Serang Tepi Barat Palestina, 9 Warga Dilaporkan Tewas
Manufaktur AS juga mengalami
penurunan lebih lanjut pada bulan Juni, mencapai level terendah yang terakhir
terlihat pada gelombang awal pandemi Covid-19.
SurveiReuterspekan lalu memperkirakan harga minyak akan
mengalami kesulitan untuk bergerak naik tahun ini karena adanya tantangan
ekonomi global yang menghalangi kenaikan harga akibat pemulihan di Tiongkok
atau pemangkasan OPEC+. (HM/bsc).