bulat.co.id, Labuan Bajo -Yayasan Astra yang mendampingi proses pelatihan belasan pelaku
UMKM dari desa Ngancar kecamatan Lembor kabupaten Manggarai Barat di Pusat Latihan Usaha Terpadu [PLUT] Labuan Bajo. Senin, [24/3] hingga Selasa, [25/3] sore.
Pelatihan selama dua hari itu cukup berdampak bagi belasan pelaku UMKM dari desa Ngancar tersebut.
Mama mama yang sebelumnya takut dengan mesin jahit listrik, akhirnya ketagihan, meminta tambahan waktu pelatihan.
Yayasan Astra yang telah mendampingi beberapa kelompok UMKM di Manggarai Barat telah hadir 3 tahun lalu. Yayasan ini punya pembinaan di beberapa sektor, ada Pertanian, Kuliner dan pelatihan Kerajinan Tangan.
"Ada satu kelompok di desa Ngancar Lembor anggotanya 15 orang. Tapi kita tetap optimis bahwa semakin banyak masyarakat yang mau bergabung. Makin banyak Ibu ibu di desa Ngancar yang mana mereka bisa melatih kerajinan mereka, kalau tenun memang sudah jadi keahlian dari dulu tinggal bagaimana mereka bisa menambah keterampilan mereka dalam hal menjahit," kata Yunita N. Hasan, kordinator Yayasan Astra saat diwawancara. Selasa, [25/3] siang.
Kata Yunita, dari pelatihan pelatihan yang didampinginya, pelaku UMKM bisa mengembangkan produk turunan atau produk inovasi dari kain kain tenun.
"Targetnya, pelaku UMKM kita bisa naik kelas. Naik kelas dalam artian mereka punya produk yang punya nilai jual dan punya produk inovasi yang bisa berdaya saing," ungkap Yunita.
Yunita menjelaskan bahwa Yayasan Astra itu punya 4 program, ada program Pelatihan, Pendampingan, Pemasaran dan Pembiayaan.
"Nah, fasilitasi pemasaran itu, kita biasanya jual digaleri. Ada satu galeri punya UMKM juga, yang mana produk produk UMKM seperti songke, kemudian produk produk yang dibuat jadi tas, itu nanti akan dipajang digaleri dan dijual. Nah, kalau ada pembeli langsung, bisanya kita langsung kirim, tapi kalau belum, kita bisa pajang di galeri untuk dijual," jelasnya.
Yayasan Astra, kata Yunita punya 8 desa binaan, salah satunya desa Ngancar untuk tenun, kemudian ada juga Kulinet Nanga Lili, kemudian ada juga kerajinan anyaman untuk di desa Golo Ndaring, ada Werek di desa Poco Golo Kempo, ada Vanili di Pacar dan Mente di Repi.
"Sudah 3 tahun 4 bulan Yayasan Astra mendampingi para pelaku UMKM.
Kami berharap, makin banyak UMKM yang bisa kami bina karena UMKM masih membutuhkan pendampingan, pembinaan dan bantuan dari beberapa pihak, entah itu pemerintah maupun swasta. Kita berharapnya UMKM kita naik kelas dan mandiri," ungkap Yunita.
Yunita berharap setelah mendapat pendampingan dan pembinaan dari Yayasan Astra pelalu UMKM bisa mandiri.
"Setelah mendapat pendampingan dari kita, kedepanya mereka bisa mandiri, berdiri sendiri dalam bentuk komunitas," pungkasnya.
Mia, salah satu pelaku UMKM yang diwawancara Jurnalis media ini mengatakan bahwa pelatihan yang diikutinya selama dua hari sangat bermanfaat.
Kata dia, selama ia menjadi penenun Songke, ada begitu banyak kain kain sisah yang kemudian dibuang.
Namun, setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, ia baru menyadari kalau yang dibuangnya selama ini punya nilai jual kalau diolah lagi.
"Kegiatannya sangat berkesan dan sangat bermanfaat," ungkapnya.
Ia berharap, dengan mengikuti pelatihan ini, ia bisa menambah wawasan dan meningkatkan keterampilannya dalam usaha kerajinan.