bulat.co.id -Berharap barokah di bulan Ramadan, ribuan masyarakat Madura dan kota-kota dipulau Jawa maupun luar Jawa singgah ke tempat komplek makam Syaikhona Kholil
Bangkalan yang berada di Desa Mertajasah, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan.
"Kalau bulan sekarang di bulan suci
Ramadan kebanyakan pe
ziarah dari luar, seperti Cirebon, Sumatera, Palembang dan Lampung banyak yang mampir ketempat ini untuk mengharapkan barokahnya," ungkap Abdulrohim, pedagang yang berada di kawasan Komplek makam Syaikhona Kholil, Minggu (26/3/2023).
Fara pe
ziarah asal Kabupaten Tuban mengatakan, ia berulang kali mengunjungi makam Syaikhona Kholil Bangkalan. Namun, kali ini dilakukan dalam rangka
ziarah wali di Jatim saat
Ramadan tiba.
"Kami ke sini rombongan lebih dari 30 orang, memang kalau bulan puasa seperti sekarang
ziarah wali itu selalu ramai," tutup singkatnya.
Perlu diketahui bahwa, Syaihona Muhammad Kholil
Bangkalan merupakan guru dari ulama-ulama Nusantara. Muridnya sudah menyebar dan mendirikan pondok pesantren di penjuru negeri.
Baca juga:Wisata Religi Batu Ampar di Pamekasan, Ikhtiar di Bulan Ramadan
Semasa hidupnya, Kyai Muhammad Kholil tidak hanya banyak menimba ilmu di pesantren di Indonesia melainkan juga di jazirah Arab. Cerita-cerita dari beliau saat menimba ilmu lah yang banyak dipakai oleh berbagai pesantren sebagai inspirasi dan motivasi.
Beliau wafat di umur yang sangat senja yaitu tepatnya umur 106 tahun pada tanggal 29
Ramadan 1341 Hijrah, bertepatan dengan tanggal 14 Mei 1923 Masehi dan di makamkan di pemakaman umum Desa Martajasah, sebuah desa di sisi barat kota Bangkalan. Karena karomahnya yang terkenal inilah makam beliau banyak dikunjungi para pe
ziarah dari dalam maupun dari negeri tetangga. Tercatat hampir tiap hari sekitar ratusan orang bisa mendatangi Makam Muhammad Syaikhona Kholil.
Masjid yang dibangun pada pertengahan tahun 2005 tepat di samping pesantrennya ini semenjak selesai dibangun telah menjadi salah satu ikon wisata religi yang sangat terkenal di pulau Madura. Di area pemakaman tersebut juga ada beberapa makam lain yang bisa di ziarahi, yaitu makam dari ayahanda Muhammad Kholil, Abdul Lathif yang terletak 100 meter dari makam Kyai Kholil.
Selain itu ada juga makam-makam lain yang terpisah yang kabarnya adalah makam dari anggota keluarga keraton. Bahkan konon kabarnya di sana juga dikubur senjata-senjata keraton jaman dahulu, dan banyak orang-orang yang sampai menginap demi memburunya. Beranjak ke arah barat daya sekitar 500 meteran, ada makam lain yaitu makam waliyulloh yang di sampingnya terdapat sumur tua. Masyarakat di sana mempercayai jika anda melempar uang koin ke dalam sumur maka anda akan mendapat rejeki besar, dan jika anda meminum airnya, anda akan memperoleh kesehatan yang panjang.
(cr/Idrus Habibi)
