bulat.co.id -
NTT | Pemerintah
Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Duta
Besar
Australia untuk
Indonesia bangun komitmen dalam mencegah
penyebaran kasus
rabies di
NTT melalui program kemitraan
Australia Indonesia
untuk ketahanan kesehatan (AIHSP).
Menindak
lanjuti pencegahan kasus rabies di NTT khususnya di wilayah Kabupaten Timur
Tengah Selatan (TTS), Wakil Duta besar hadir memberikan 100 ribu dosis vaksin
kepada pemerintah Dinas Peternakan Provinsi NTT.
Sebelum
pemberian bantuan 100 Dosis Vaksin rabies kepada pemerintah Dinas Peternakan
NTT, Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Steven Scoot megatakan, tindakan
pencegahan merupakan pembelajaran dari kasus COVID-19 yang penyebaranya cepat
sekali.
Baca Juga :NTT Terima 100 Ribu Dosis Vaksin Rabies dari Masyarakat dan Pemerintah Australia">Dinas Peternakan NTT Terima 100 Ribu Dosis Vaksin Rabies dari Masyarakat dan Pemerintah Australia
"Belajar
dari kasus corona virus disease yang perna terjadi sebelumnya dan kita ketahui
kasus ini tidaklah mudah, penyebaranya cepat sekali, karena itu untuk mencegahnya
perlu saling mendukung antar sesama kita," ungkap Steven.
Lebih lanjut
dirinya mengatakan bahwa rabies menjadi salah satu tantangan saat ini karena
itu perlu take action.
"Tantangan
kesehatan hewan saat ini salah satunya adalah masalah rabies, karena itu perlu
take action untuk mencegah rabies. Dan kita beruntung di NTT ada program
kemitraan Indonesia-Australia khusunya ketahanan kesehatan. Karena itu
kita hadir untuk mencegah penyebaran kasus rabies. Dan kita lihat otoritas
disini juga sudah berjuang sangat baik sejak kasus rabies terjadi," lanjut
Wakil Dubes.
Baca Juga :Gudang Dan Pengolahan Kayu Milik Kades Candiareng Terbakar
Sementara
itu Kepala Dinas Peternakan NTT sampaikan komitmen mencegah penyebaran rabies
khususnya di Wilayah Kabupaten TTS
"Kasus
rabies di TTS awalnya tidak ada atau bebas rabies, namun pada bulan Mei kita
dikejutkan melalui laporan bahwa ada masyarakat di TTS meninggal dunia karena
rabies, dan itu benar setelah kita lewati pemeriksaan dan hasil positif," ungkap
Kepala Dinas Peternakan.
"Kalau kita hitung jumlah hewan anjing di TTS itu
maka kami membutuhkan 70 ribu dosis vaksin rabies, namun dengan bantuan 100
ribu dosis vaksin
rabies ini sangat membantu kami karena sisanya nanti kita
berikan kepada daerah-daerah yang terancam kasus rabies. Kami juga berkomitmen
untuk menindaklanjuti upaya pencegahan kasus
rabies di
NTT secara tuntas dan
dalam waktu yang tidak terlalu lama," tutup Johana.