bulat.co.id - Bakso merupakan makanan yang sudah familiar bagi kalangan masyarakat Indonesia.
Di mana keberadaanya menurut beberapa sumber sudah ada semenjak abad 17 Masehi.
Para pedagang Tionghoa pertama kali memperkenalkan makanan olahan dari daging kerbau, sapi atau ayam ini masuk ke Indonesia.
Citarasa yang khas dengan bentuk bola-bola kemudian dalam perkembanganya bakso di adaptasi oleh masyarakat kita dalam perkembanganya.
Di Pemalang, Jawa Tengah tepatnya di jalan Mochtar depan SMA Negeri 3 Pemalang, ada penjual bakso keliling memakai gerobak sepeda motor roda tiga, sebagai kendaraan jualannya, yang tidak pernah sepi dari buruan para pembeli.
Bakso kelana begitu para pelanggan menyebutnya, Aditya (22) anak muda penjual bakso ini merupakan warga kelurahan Kebondalem, Kecamatan Pemalang kota, mengaku sudah dua tahun lamanya berjualan menggantikan Ayahnya Tresno.
Menurut keteranganya,sang ayah tak lagi berjualan karena sakit tidak bisa berjualan, sehingga Aditya menggantikan orangtuanya.
"Sudah dua tahun saya jualan bakso, menggantikan Ayah yang sedang sakit," ucap Aditya membuka percakapan, pada Minggu (19/5/2024).
Menurut anak muda berwajah tampan ini, bakso kelana merek dagang jualan orangtuanya, sudah puluhan tahun berjualan keliling dan mangkal di seputar pemalang kota.
Mulai Kelurahan Kebondalem, Pelutan, Mulyoharjo dan alun-alun Pemalang.
"Olahan baksonya memang dibikin lain dari kebanyakan bakso, ada tetelan dagingnya," jelas Aditya.
"Untuk wadah ketika pembeli mau dimakan di tempat tidak menggunakan mangkok tapi pakai gelas plastik besar, sambelnya juga berbeda pakai sambel kacang," imbuhnya.
Untuk harga menurut Aditya terserah orang mau beli berapa, dari mulai Rp5.000 sampai Rp10.000 dirinya melayani para pembeli dan langganannya dengan kisaran harga di atas.
Aditya, penjual bakso berwajah tampan saat melayani pembelinya (bulat.co.id/ragil surono).
Ketika ditanya omzet penjuala, dirinya menyebutkan kisaran Rp500.000 dalam sehari jualan, dari siang sampai sore hari.
Linda (22), seorang pembeli mengaku sudah langganan membeli bakso milik Tresno yang sekarang di pegang oleh anaknya Aditya sudah lama.
"Ada sekitar 5 tahun semenjak saya sekolah langganan membeli bakso kelana, enak dan harga terjangkau, apalagi sekarang yang jualan ganteng masih muda," katanya sembari salah tingkah.
Di tempat yang sama seorang ibu rumah tangga bernama Putri, warga kelurahan Kebondalem mengatakan jika bakso kelana punya ciri khas sendiri.
"Sambelnya berbeda dengan bakso lainnya, pakai sambel kecang, ini saya beli 3 bungkus buat yang di rumah," tuturnya.
Pada saat banyak anak muda mempertahankan gengsi pekerjaan, Aditya anak muda penjual bakso ini, malah optimis akan meraih masa depannya dengan berjualan bakso.
Dengan omzet penjualan rata-rata Rp500.000, jika dikalikan satu bulan, Adiyta bisa memperoleh omzet belasan juta rupiah.