bulat.co.id -
JATENG I Pemerintah Desa (
Pemdes) Lodaya mengaku khilaf setelah tanpa sengaja membocorkan data warga yang menuntut pengunduran Ketua RT 07.
Insiden ini menimbulkan ketegangan di desa, terutama setelah adanya intimidasi dari oknum RT kepada warga yang mendukung pengunduran tersebut.
LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) setempat turun tangan untuk melindungi warga dari intimidasi yang dilakukan oleh kelompok yang mendukung Ketua RT.
Warga mengajukan sepuluh poin yang menyebutkan berbagai dugaan kesalahan yang dianggap tidak pantas dilakukan oleh seorang Ketua RT.
Yanto, Sekretaris Desa (Sekdes) Lodaya, mengaku khilaf telah membocorkan nama-nama warga yang mendukung pengunduran Ketua RT.
"Kami tidak sengaja membocorkan data tersebut, dan kami sangat menyesal atas kejadian ini," ujarnya.
Bocornya nama-nama warga yang mendukung pengunduran ini telah memicu intimidasi dari kelompok pendukung Ketua RT yang berjumlah puluhan orang.
Warga yang namanya bocor melaporkan berbagai bentuk ancaman dan tekanan yang mereka terima.
"Ini sangat mengganggu ketentraman warga kami. Kami berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk melindungi hak-hak warga," kata Surino, salah satu perwakilan LSM.
Pemdes Lodaya berjanji akan segera mengusut tuntas insiden ini dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Sementara itu, keamanan warga yang terdampak akan menjadi prioritas utama.