Musim Hujan Baru Maksimal di Bulan November, Petani NTT Diimbau Jangan Cepat Tanam

- Selasa, 04 Oktober 2022 19:28 WIB
Musim Hujan Baru Maksimal di Bulan November, Petani NTT Diimbau Jangan Cepat Tanam
Seorang petani sawah di Waikomo kabupaten Lembata NTT sedang menanam padi tahun lalu - (Foto: bulat.co.id/ted)

bulat.co.id - Para petani di NTT diingatkan untuk tidak terburu-buru atau terlalu cepat untuk menanam. Bahkan, petani diminta menyandingkan informasi perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dengan kearifan lokal budaya bertani. 

Pasalnya, musim hujan yang merata tahun ini baru akan terjadi pada pertengahan November mendatang.

Dalam Konferensi Pers di Gedung Sasando Kupang, Senin (3/10/2022), Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II BMKG Kupang, Rahmatullah Adji mengatakan, sesuai analisis curah hujan, pada akhir Oktober dan awal November sudah terjadi curah hujan dengan kategori rendah, menengah dan tinggi, seperti di sekitar wilayah Labuan bajo, Ruteng, Borong atau Flores bagian barat, serta Kabupaten Timor Tengah Selatan.

"Bahkan telah mengalami curah hujan dalam kategori menengah antara 100-150," kata Rahmatullah.

Selanjutnya, untuk wilayah Rote Ndao, Sabu Raijua dan Timor khusus di Ebelo, Kabupaten Kupang, juga terjadi hari tanpa hujan (HTH) yang masuk dalam kategori panjang. Sehingga kata dia, bisa dikatakan curah hujan ini belum merata dan belum dikategorikan masuk dalam musim penghujan untuk wilayah NTT.

"Ini termasuk ekstrim panjang sekira 60 hari," ucap Rahmatullah.

Prediksi NTT memasuki musim penghujan, dihitung curah hujan yang terjadi dalam sebulan, atau dalam perhitungan curah hujan dalam 10 hari dengan hasilnya 50 mm/dasarian. 

Untuk memastikan memasuki musim hujan, sebut dia, maka harus sampai tiga dasarian atau 150 mm curah hujan. Dari curah hujan saat ini, diprediksi NTT bakal memasuki musim hujan pada pertengahan November, atau dua dasarian pada bulan tersebut, secara merata.

Untuk daerah lokal yang pertama kali akan memasuki musim penghujan, yakni di wilayah Flores bagian barat (Ruteng, Labuan bajo, Borong). Hal ini dikarenakan prediksi bagian wilayah itu akan terjadi hujan menengah, dan lebihnya pada Oktober ini.

"Sementara untuk di wilayah Timor, Flores bagian timur, mulai dari Maumere sampai Malabahi, itu sekira awal sampai akhir November. Itu perkiraan kita, dan nanti akan update setiap 10 hari," jelasnya.

Sementara itu Kadis Pertanian NTT, Lecky Frederich Koli menyampaikan, petani di NTT bisa menggunakan prakiraan cuaca dari BMKG sebagai landasan serta kebiasaan dalam kearifan lokal, dalam mengelola pertanian mereka. 

Hal ini diperlukan, agar tidak berimbas pada gagal panen yang berakibat pada kerugian. Selain itu, diharapkan pula petani bisa menjadikan informasi BMKG supaya lebih tepat dalam mengolah lahan pertanian. Musim penghujan baru akan terjadi pertengahan November, sehingga persiapan lahan sudah harus dilakukan mulai dari sekarang.

"Informasi ini pemerintah sampaikan, karena sumber daya kita terbatas, benih-benih terbatas, banyak daerah yang tidak menyiapkan benih," ungkapnya.

(ted)

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru