bulat.co.id -
Gampong (desa) Binaan
Adhyaksa Peduli Stunting 2024 resmi dilaunching oleh Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh dan Kejaksaan Negeri Langsa sekaligus pembagian bantuan makanan dan asupan
gizi di Aula Puskesmas Langsa Baro, Kamis (25/01/24).Dalam kesempatannya, Kajati Aceh Joko Purwanto menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan merupakan lanjutan program yang telah dirintis dan dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi Aceh sejak tahun 2002.
"Sudah 3 Tahun secara berturut-turut kami Insan Adhyaksa dari Kejaksaan Tinggi Aceh bersama-sama dengan Kejaksaan Negeri melaksanakan Program ini dengan dibantu oleh pihak BUMN dan BUMD yang memiliki kepedulian yang sama untuk menyelesaikan permasalahan bangsa salah satunya Stunting", jelas Joko Purwanto.
Program Penanganan Stunting ini, menurut Purwanto adalah salah satu Program Strategis Nasional yang menjadi fokus Pemerintah dan Bapak Presiden RI. Keseriusan ini dibuktikan dengan diterbitkannya PP No. 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Pemerintah Aceh sendiri telah menerbitkan Pergub No. 14 Tahun 2019 Tentang Pencegahan dan Penanganan Stunting Aceh.
"Hampir seluruh anak sasaran program mengalami kenaikan berat badan rata-rata 3 sampai dengan 7 % dari berat badan awal dan seluruh Ibu Hamil KEK Kesehatan membaik dan melahirkan bayi yang sehat tidak tergolong Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), yang artinya lahir dengan sehat dan berat badan normal tidak stunting" jelas Kajati Aceh.
Sementara itu, Pj. Walikota Langsa Syaridin S.Pd, M.Pd didampingi Ketua DPRK Langsa Maimul Mahdi, S.Sos, Kajari Langsa Efrianto SH., MH., Forkopimda, Pimpinan OPD, Camat, Kepala Puskesmas, TP PKK Kota Langsa dan Peserta Program
Gampong Binaan
Adhyaksa Peduli Stunting Aceh yakni Ibu Hamil dan Anak-anak
Gampong Binaan turut menyambut baik program ini.
Pj. Walikota Langsa Syaridin mengucapkan terima kasih kepada Kajati Aceh yang telah memberikan paket bantuan penambah
gizi untuk anak-anak dan ibu hamil di Kota Langsa untuk selama 6 bulan kedepan.
"Stunting bukanlah hanya masalah kesehatan semata, tetapi juga merupakan masalah pembangunan manusia, stunting dapat menghambat potensi anak-anak kita untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, sehingga berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan" jelas Syaridin.
Syaridin juga menjelaskan, dari 80 kelahiran di Kota Langsa sejak awal tahun 2024 belum ditemukan kasus stunting baru. Harapannya dj tahun 2024, seluruh
Gampong (desa) di Kota Langsa bebas stunting.
"Mari bersama kita dukung progam pencegahan stunting dan jadikan kesehatan serta kesejahteraan anak-anak kita sebagai prioritas bersama, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik" tutup Syaridin.