bulat.co.id -
MADINA I Sungguh miris melihat kondisi kehidupan nelayan di
Pantai Barat Kabupaten
Mandailing Natal (Madina).
Kehidupan mereka saat ini boleh dikatakan jauh dari kata "Sejahtera".
Hal ini dikarenakan tidak adanya sentuhan dari Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemda-kab) Madina, khususnya untuk melindungi harga ikan hasil tangkapan nelayan.
Curhatan ini disampaikan oleh salah seorang nelayan dari Kecamatan Natal Elizar Yahmid, Senin (07/10/2024).
Dia mengungkapkan saat ini harga ikan hasil tangkapan nelayan sangat murah dari hari - hari sebelumnya.
Parahnya lagi harga ikan di Natal di obok-obok pedagang ikan dari luar provinsi Sumatera Utara.
"Kondisi Nelayan di Pantai Barat ini sangat memprihatinkan, seharunya Pemerintah memperhatikan harga ikan tangkapan nelayan, jangan sampai dikotak - katik orang dari Sumatera Barat," ungkapnya.
Dia juga mengatakan Pemerintah hanya memfasilitasi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) namun tidak serta merta dengan kebutuhan mendasar nelayan untuk menjamin harga jual ikan tangkapan nelayan bertahan.
Seperti halnya yang terjadi pada Minggu (06/10/24) Harga jual ikan aso - aso hanya laku Rp 20.000-/Kg, semestinya harga ikan itu Rp 40.000,-/Kg.
"Semalam saja (Minggu,06/10/24) harga ikan Aso- Aso belah Rp 20.000,-/Kg, sementara itu harga normalnya itu Rp 40.000,-/Kg," sebut Elizar Yahmid.
Yahmid juga memaparkan bahwa nelayan Pantai Barat khususnya Kecamatan Natal jauh dari kata menerima bantuan dari Pemda kab Madina, kebutuhan mendasar nelayan di Pantai Barat Mandailing ialah bagaimana Pemerintah hadir dalam memberikan jaminan harga ikan agar tidak anjlok dan dipermainkan oleh tengkulak dari luar daerah.
Selaku nelayan di Pantai Barat Mandailing Natal, Elizar Yahmid juga menegaskan agar perhatian terhadap nelayan jangan diwaktu Pemilihan Kepala Daerah saja, dengan memberikan iming-iming dan janji-janji tapi setelah terpilih perhatian terhadap kebutuhan mendasar nelayan tidak pernah diperhatikan.
"Jangan hanya janji-janji saja tapi setelah terpilih tidak ada yang dipenuhi, semua omong kosong, nelayan Pantai Barat tetap jauh dari kesejahteraan dan tidak pernah diperhatikan," tegasnya.