bulat.co.id - Dunia tengah berduka atas wafatnya pemimpin tertinggi Gereja
Katolik,
Paus Fransiskus, pada Senin (21/4/2025).
Paus Fransiskus meninggal dunia di usianya yang sudah mencapai 88 tahun.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (
NTT), Melki Laka Lena, menyampaikan ucapan duka cita mendalam atas kepergian Paus. Dalam pernyataannya, Melki mengenang
Paus Fransiskus sebagai sosok teladan bagi kemanusiaan di seluruh dunia."Sebagai Gubernur
NTT, saya atas nama pemerintah dan masyarakat serta seluruh umat beragama di provinsi
NTT menyampaikan duka cita yang mendalam, karena hari ini
Paus Fransiskus meninggal dunia di usia yang ke-88 tahun," ucap Gubernur
NTT.Ia menyoroti rekam jejak
Paus Fransiskus sejak di Argentina hingga menjabat sebagai Paus di Roma, yang menunjukkan konsistensinya dalam membela kaum terpinggir di berbagai belahan dunia.
"Dari sejarah kehidupannya sejak di Argentina hingga menjadi Paus di Roma,
Paus Fransiskus sudah menunjukkan kepada kita semua keberpihakannya yang total untuk berada pada posisi yang membela orang-orang kaum yang terpinggirkan dalam perjalanan bangsa di berbagai belahan dunia," kata Melki.Gubernur
NTT juga mengingat aksi simbolik Paus dalam perayaan Kamis Putih, di mana beliau membasuh kaki para narapidana, migran, penghuni panti jompo, dan lainnya, termasuk yang non-
Katolik.Ritual pembasuhan kaki ini diterangkan Melki, untuk mengenang teladan Yesus, sekaligus merenungkan nilai-nilai kerendahan hati, pelayanan, pengabdian, keikhlasan dan juga simbol cinta kasih yang dicontohkan Yesus yang konsisten terus dijalankan oleh
Paus Fransiskus semasa hidupnya.
Ia menambahkan bahwa aksi yang dilakukan
Paus Fransiskus merupakan pengingat bagi dunia bahwa nilai-nilai kemanusiaan harus dijunjung tinggi, di atas segala bentuk konflik dan situasi politik."Melalui berbagai langkah konkret dari
Paus Fransiskus, dunia diingatkan, kita semua diingatkan bahwa kemanusiaan itu harus melebihi apa yang terjadi dan di atas segala-galanya. Beliau misalnya setiap perayaan Kamis Putih, memberi diri dengan membasuh kaki dari para pengungsi yang justru ditolak di bumi Eropa. Beliau juga membasuh kaki narapidana, para penghuni panti jompo dan para kaum terlantar lainnya. Dan itu memberi pesan bagi kita semua tidak hanya di Eropa bahwa kemanusiaan harus di atas segalanya walaupun di tengah kondisi politik dan konflik apapun," jelas Gubernur
NTT.Melki juga mengenang kunjungan
Paus Fransiskus ke Jakarta pada September 2024 lalu. Saat itu, Paus menunjukkan kepeduliannya dengan secara khusus menemui umat disabilitas di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sebelum memimpin misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno.
"Waktu di Jakarta juga
Paus Fransiskus menyempatkan diri dan memilih untuk berjumpa terlebih dahulu dengan kaum disabilitas, mereka yang mungkin juga terlupakan dalam perjalanan hidup kita. Beliau juga bertemu dengan Menteri Agama saat ini, Imam Besar Masjid Istiqlal, dimana hal tersebut mengokohkan konsistensi beliau sebagai tokoh yang melintasi perbedaan untuk mengajak seluruh agama untuk bergerak menjaga kedamaian, kemanusiaan dan kebaikan bagi banyak orang," terang Gubernur
NTT.Ia menegaskan bahwa kepergian
Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar tidak hanya bagi umat
Katolik, tetapi bagi seluruh umat manusia."Tentu kepergian
Paus Fransiskus hari ini, bukan hanya duka bagi umat
Katolik dunia, Indonesia dan
NTT, tapi juga seluruh umat manusia mencintai beliau karena beliau adalah orang yang konsisten untuk membela kemanusiaan orang-orang yang terlupakan," tambahnya.
Gubernur
NTT tersebut juga mengajak seluruh umat untuk meneladani perjuangan
Paus Fransiskus dan meneruskan semangatnya dalam memperjuangkan kemanusiaan dan keadilan lintas agama."Kami tentu belajar banyak dari kehidupan
Paus Fransiskus, dan kepergian Paus hari ini kita semua diajak untuk terus menjalankan dan memperjuangkan apa yang menjadi spirit keteladanan
Paus Fransiskus. Semoga
Paus Fransiskus juga menjadi pendoa bagi siapa saja yang berjuang dan setia di jalur kebenaran dalam karya pelayanan bagi kemanusiaan. Dan
Paus Fransiskus juga mau menunjukkan bahwa perbedaan agama itu justru menjadi wadah dan bagian dalam kerja sama kita membangun kemanusiaan serta mendukung mereka-mereka yang terlupakan agar mereka juga dihargai dan dipermuliakan," pungkasnya.Diketahui juga sebelumnya, dalam pawai Paskah terbesar se-Indonesia Timur yang digelar di Bundaran Tirosa, Senin (21/4) sore, Gubernur
NTT juga sempat mengajak ribuan peserta, undangan, dan umat untuk mengheningkan cipta dan berdoa bagi wafatnya
Paus Fransiskus.