Gubernur Edy Rahmayadi Dukung Penuh Pencanangan Kawasan Pertanian Terpadu di Dairi

Pencanangan Kawasan Pertanian Terpadu
- Senin, 21 November 2022 22:19 WIB
Gubernur Edy Rahmayadi Dukung Penuh Pencanangan Kawasan Pertanian Terpadu di Dairi
(Foto: Istimewa)
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi bersama Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu dan Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak menanam bibit cabai di Desa Parbuluan V, Kecamatan Parbuluan, sebagai Kawasan Pertanian Terpadu Hortikultura dalam Rangka Penin
bulat.co.id -Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menanam bibit tanaman cabai merah di Desa Parbuluan V, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, pada Pencanangan Kawasan Pertanian Terpadu Hortikultura, Senin (21/11/2022).

Dalam pidatonya, Gubernur Edy Rahmayadi membandingkan kondisi tanah di sebuah provinsi kawasan Indonesia Timur, yang banyak bebatuan, dengan Sumut, khususnya Kabupaten Dairi yang begitu subur. Sehingga idealnya, masyarakat yang tinggal di daerah ini hidup sehat dan berkecukupan.

"Di sini, begitu subur tanahnya. Jadi saya tidak usah banyak omong, tetapi yang penting, apa yang mau kita kerjakan. Karena Bupatinya menargetkan luas lahan 400 ha hingga 2024 nanti," ujar Gubernur.

Pencanangan kawasan pertanian terpadu ini, dalam rangka peningkatan ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di Kabupaten Dairi, dan Sumut. Namun menurutnya, perlu ada pendukung agar upaya pembangunan sektor pertanian ini bisa berbuah kesejahteraan.

"Inilah kekayaan kita, makanya saya mau ini jadi. Termasuk nanti infrastruktur, juga sangat penting. Ya harus serius," kata Gubernur, yang meninggalkan Kota Medan untuk melihat dan menggelar kegiatan penanaman bibit pohon cabai merah di lahan tersebut.

Dalam komitmen dirinya mendukung pengembangan sektor pertanian pangan tersebut, Gubernur pun menyebutkan perlunya langkah antisipasi, mengingat timbulnya kekhawatiran atas kondisi geopolitik dunia, dimana konflik antarnegara, mempengaruhi pasokan pupuk ke Indonesia.

"Tahun depan pupuk ini (mungkin) jadi persoalan, karena kita masih impor. Sementara di luar negeri juga terganggu (produksi) akibat perang. Jadi kita harus pikirkan bagaimana membuat pupuk sendiri," jelas Edy Rahmayadi.

Untuk itu, Edy Rahmayadi pun meminta pihak terkait untuk menyiapkan langkah mengembangkan ternak kerbau atau lembu. Tujuannya selain meningkatkan pasokan daging dan susu, juga bisa memanfaatkan kotorannya sebagai pupuk organik.


Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru