Demonstrasi Tolak Kenaikan BBM, Wakil Ketua DPRD Sikka "Lari" dari Ruang Sidang

- Selasa, 06 September 2022 23:35 WIB
Demonstrasi Tolak Kenaikan BBM, Wakil Ketua DPRD Sikka
Aksi bakar ban massa Cipayung Plus Maumere - (Foto: bulat.co.id/Yurgo Purab)

bulat.co.id - Aksi saling dorong terjadi antara Cipayung Plus Maumere dengan pihak kepolisian saat demonstrasi digelar di depan gedung DPRD Kabupaten Sikka.

Para peserta aksi berusaha menerobos masuk dan ingin beraudiensi dengan Anggota DPRD Kabupaten Sikka karena tidak diizinkan. Aksi mereka pun dilawan oleh petugas, hingga nyaris terjadi adu jotos.

Setelah melakukan negosiasi, para peserta aksi pun akhirnya diijinkan bertemu oleh Anggota DPRD di depan etalase kantor. 

Awalnya, Cipayung Plus Maumere meminta anggota DPRD Kabupaten Sikka untuk duduk bersama di etalase kantor, membincang persoalan yang terjadi soal kenaikan harga BBM. Dan Wakil DPRD, Manto Eri pun menyetujui. Namun karena pertimbangan lain, akhirnya massa bertemu dengan anggota DPRD Sikka di ruang komisi 1. 

Manto Eri, Selaku Wakil ketua DPRD Kabupaten Sikka mengatakan bahwa mahasiswa dan DPRD punya misi yang sama di tengah kenaikan BBM di Republik ini.

"Gol kita sama, cara yang berbeda.Teman-teman lakukan demonstrasi, kami juga sama. Tekanan ini bukan hanya di sini. Seluruh Indonesia bergerak," ujarnya.

Wakil ketua DPRD Kabupaten Sikka juga mengatakan, bahwa dokumen tersebut akan mereka teruskan ke pemerintah pusat.

"Sehingga surat ini perlu kita tandatangani oleh Cipayung," Ujar Manto Eri.

Ia menambahkan, pemerintah Kabupaten Sikka sudah mengambil langkah untuk beberapa persoalan yang juga menjadi poin dalam demonstrasi hari ini.

"Kemarin kita ambil langkah trayek sementara untuk bis dan masing-masing. Selain itu, kita minta pemerintah untuk lakukan operasi pasar soal harga beras, telur dan lain-lain," terang Manto Eri.

Sekertaris GMNI Cabang Sikka, Sarina Eping menyela di sela-sela pembicaraan Ketua DPRD Kabupaten Sikka tersebut. Ia mengatakan bahwa jangan sampai apa yang mereka sampaikan tidak kesampaian alias sia-sia belaka.

"Saya pikir, yang kami sampaikan dari tadi itu jangan sampai sia-sia saja. Jangan sampai pimpinan menerima, dan sebagai seorang anggota DPRD bukan secara lembaga," katanya mewanti-wanti lembaga DPRD.

Sarina Eping beberapa kali mengajukan interupsi, ia tidak puas dengan pernyataan DPRD Manto Eri soal sah tidaknya surat karena belum juga ditandatangi. 

"Interupsi pimpinan, interupsi pimpinan," sambil memukul keras meja beberapa kali, sehingga ruang sidang sedikit riuh.

Srikandi Sarina, meminta wakil ketua DPRD Kabupaten Sikka memberikan dirinya kesempatan. Namun tak juga diindahkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sikka tersebut.

Selang beberapa menit, Sarina pun diberi kesempatan berbicara.

"Sebenarnya kami tidak mau berikan dokumen tersebut karena ini tinjauan dari kami," kata Srikandi Sarina.

"Saya minta dokumen ini disempurnakan dan saya akan tindaklanjuti secara kelembagaan," senter Manto Eri. 

Sarina pun terus berkomentar, ia dengan lantang mengatakan sebenarnya kajian ini tidak diberikan. 

"Baiklah saya kembalikan," katanya singkat dan pelan.

Manto Eri pun menunjuk surat tersebut, dan mengembalikannya kepada Cipayung Plus Maumere. Ia pun menutup pertemuan hari itu dengan memukul palu dan berjalan lalu keluar dari ruangan sidang. 

Sontak ruang sidang bergemuruh. Terjadi keributan. Seorang peserta aksi pun spontan meluapkan emosi dengan melempar botol air minum ke lantai. Situasi semakin panas dan nyaris terjadi adu jotos. 

Hingga malam hari massa Cipayung Plus Maumere masih berada di kantor DPRD dan mereka ingin menyegel kantor DPRD Kabupaten Sikka.

(YP)

Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru