"Saya tidak tamat sekolah dasar, cuman sampai kelas 4, tahun 1973-an saya berangkat ke Jakarta merantau dan akhirnya ikut mengisi musik di salah satu acara TVRI," tambahnya.
Sebagai penarik becak, kata Banjir, terkadang dirinya harus rela tidak membawa pulang uang lantaran sepinya sewa. "Sudah 12 hari terakhir ini narik becak, tidak pernah bawa uang, sepi banget mas, penumpang becak sekarang jarang," keluhnya.
Sebagai penyalur hobi dan bakatnya bermain musik gamelan, Banjir masih tetap eksis latihan dan juga bermain musik, di paguyuban seniman Jawa 'Roda Kendali' Pemalang.
Warga RT 02/RW 01 Dusun Tegal Gohong, Desa Mengori, Kecamatan Pemalang Kota ini tidak berharap masa kejayaannya kembali lagi. Dia hanya berharap pemerintah daerah lebih memikirkan lagi nasib seniman - seniman yang ada di Kabupaten Pemalang, tentunya dengan nasib ekonomi rumah tangga mereka.
"Saya bukan berharap kaya kembali. Namun saya meminta agar pemerintah lebih memperlihatkan nasib seniman," tutupnya.