memiliki tradisi adat budaya yang kaya dan diwarisi secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.
Salah satu tradisi yang masih bertahan hingga saat ini adalah tradisi sumpah Banyu Taman.
Ini adalah cara menyelesaikan sengketa hukum secara adat yang masih diterapkan pada sebagian warga.
Sumpah Banyu Taman melibatkan minum air yang diambil dari sebuah kolam tua, yang dikenal sebagai Blumbang Beji.
Kolam ini terletak di Desa Taman, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, dan dikatakan memiliki kekuatan magis.
Namun, air yang digunakan untuk minum dalam tradisi ini bukanlah sembarang air, melainkan air Blumbang Taman yang diyakini memiliki efek langsung terhadap orang yang bersalah.
Jadi, minumlah dengan hati-hati dan jangan berkata bohong jika tidak ingin berurusan dengan kekuatan ilmu kesaktian.
Menurut seorang juru kunci Blumbang Beji bernama Aisyah, Blumbang Taman ini dulunya terletak di Desa Beji.
Namun, pada suatu saat, Blumbang Taman berpindah ke dekat rumah Mbah Alip di Desa Taman setelah terjadinya kisah adu kemampuan ilmu kesaktian antara Mbah Alif dan Mbah Menu.
Mbah Alif sendiri dianggap sebagai salah satu tokoh berpengaruh di Desa Taman, sedangkan Mbah Menu merupakan tokoh yang sangat disegani di Desa Beji.
Keduanya memiliki hubungan baik, namun berkompetisi di bidang ilmu kesaktian.
Saat berada di Desa Menu, Mbah Alif merasa tersinggung ketika engsel pintu rumah itu tiba-tiba terbuka dengan sendirinya dan menimbulkan suara yang menggemaskan.
Ia membaca hal itu sebagai permainan dan pamer ilmu dari Mbah Menu.
Namun, tanpa menunjukkan perasaannya yang memanas karena dapat suguhan yang tak enak dari tuan rumah untuk beradu ilmu, Mbah Alif masih bisa menjunjung sopan santun dan tenang.
Ketika makan siang tiba, Mbah Alif menunjukkan unjuk kekuatan dengan menaruh tulang-belulang ikan ke dalam kobokan, di mana ia mencuci tangannya.
Tulang-belulang ikan itu kemudian menyatu dan dapat bergerak layaknya kerangka ikan yang hidup di dalam air.
Antusiasme Mbah Menu semakin memuncak, dan ia menantang Mbah Alif untuk membawa pulang Blumbang yang terdapat di belakang rumahnya.
Namun, terdapat kejutan ketika Mbah Alif berhasil membawa Blumbang itu hanya dengan sekejap mata.
Sejak saat itu, Blumbang tersebut berpindah tempat ke dekat rumah Mbah Alip di Desa Taman.
Sri Pamuji, seorang warga Kedung Banjar Kecamatan Taman, menegaskan bahwa Banyu Taman menyeramkan pada masa lalu.
Meskipun keampuhan air Blumbang Taman masih diperdebatkan, cerita keampuhan itu memiliki sisi positif yang dapat diambil hikmahnya, yaitu setiap orang harus jujur dan tidak mudah menuduh orang bersalah.
Terakhir, minumlah air Blumbang Taman dengan penuh hati-hati dan jangan coba-coba untuk berbohong.
Anda tidak mau merasakan bagaimana air tersebut menghukum Anda jika Anda telah melanggar sumpah Banyu Taman.