bulat.co.id - Manejer Perse Ende, Yulius Cesar Nonga, mengungkap alasan mengapa Perse Ende merekrut pemain dari pulau Jawa untuk membela Perse Ende dalam El Tari Memorial Cup XXXI 2022, Lembata.
Pemain dari Jawa yang saat ini membela Perse Ende dalam El Tari Memorial Cup 2022, salah satunya, Cahya Dwi Permana, striker yang pernah memperkuat PS Banyuasin. Kontribusi Cahya Dwi Permana bagi Perse Ende dalam El Tari Memorial Cup cukup signifikan. Pemilik jersey nomor 9 Perse Ende ini, sudah mempersembahkan empat gol untuk Perse Ende.
Dua dari empat gol Cahya, adalah gol krusial, yakni ketika melawan PSKK Kota Kupang di laga perdana Perse Ende babak penyisihan grup E dan di laga semi final melawan Persim Manggarai. PSKK Kota Kupang yang lebih dulu unggul 1-0 atas Perse Ende, akhirnya harus puas dengan hasil imbang setelah Cahya menggetarkan gawang PSKK Kota Kupang.
Selanjutnya di laga semi final, Cahya mencetak satu dan gol itu menjadi gol penentu yang menghantarkan Perse Ende ke semi final El Tari Memorial Cup. Sementara dua gol lainnya, dicetak Cahya kala Perse Ende bersua PSK Kabupaten Kupang. Dalam laga itu Perse Ende menang telak 4-0.
Yulius menguraikan, dalam beberapa tahun terakhir ini, Perse Ende memang menghadirkan pemain dari Jawa untuk membela Perse Ende di gelaran El Tari Memorial Cup. Dia menegaskan, pemain dari Jawa direkrut bukan pertama-tama agar Perse Ende menang atau juara, tetapi demi proses belajar dalam banyak aspek soal sepak bola.
"Kita punya skema jangka panjang bahwa ada hal-hal tertentu yang memang belum sempurna atau belum banyak dimiliki oleh pemain-pemain lokal kita dan itu adanya di pemain-pemain dari Jawa yang kita lihat," kata Yulius, Selasa (27/9/2022).
Dia menguraikan, ada dua aspek penting yang kurang dimiliki pemain-pemain lokal yakni soal kedisiplinan dan motivasi untuk menjadi pemain sepak bola profesional. Menurutnya, pemain-pemain lokal cendrung lemah dalam mempertahankan performa karena faktor kurang disiplin.
"Jadi kita hadirkan pemain luar untuk bisa dicontoh, ditiru terutama untuk junior-junior," ungkapnya.
Dia menyebut, atmosfer sepak bola di Ende berkembang cukup bagus. Hal itu ditandai dengan banyaknya turnamen yang digelar. Bahkan, kata Julius, klub-klub dari kabupaten lain, ikut berpartisipasi dalam turnamen di Ende. Momentum seperti ini, kata Yulius menjadi wadah dan ruang yang bagus untuk bibit muda Perse Ende.
Yulius menjelaskan, upaya Perse Ende membentuk karakter pemain dengan cara kolaborasi dengan para pemain dari Jawa menunjukkan hasil positif. Hal itu dapat dilihat dari tren pencapaian Perse Ende di El Tari Memorial Cup dan turnamen lainnya dalam rentang waktu 10 tahun terakhir ini.
Tren positif itu juga, diikuti dengan bertumbuhnya suporter Perse Ende yang semakin kreatif dalam memberikan dukungan kepada Perse Ende. Tidak hanya kreatif, suporter Perse Ende juga mampu mengontrol diri untuk tidak melakukan hal-hal di luar batas kewajaran.
Perse Ende pertama kali menjuarai El Tari Memorial Cup pada 1999, ketika menjadi tuan rumah. Butuh waktu kurang lebih 18 tahun untuk kembali merengkuh trofi El Tari Memorial Cup, yakni pada 2017, ketika kembali menjadi tuan rumah.
Berikut capaian Perse Ende dalam rentang waktu 10 tahun terakhir, 2012-2022 yang dirangkum media.
1. 2012 juara Piala Gubernur NTT
2. 2015 finalis El Tari Memorial Cup
3. 2017 juara El Tari Memorial Cup
4. 2018 perempat final Liga 3 Nasional
5. 2019 semi final El Tari Memorial Cup
6. 2019 semi final Soeratin Cup
7. 2022 runner-up Soeratin Cup
8. 2022 lolos ke babak final El Tari Memorial Cup (Laga Final El Tari Memorial Cup 2022 Perse Ende vs Persebata Lembata, 29 September 2022 di GOR 99, Kota Lewoleba, Lembata).
(ted)