bulat.co.id -BINJAI
|
Jalan Megawati yang menjadi jalur keluar dan masuk pintu tol dalam kondisi
gelap selama bertahun tahun. Akibatnya, wilayah yang masuk dalam administrasi
Kabupaten Deli Serdang itu rawan dengan tindakan kriminal, seperti begal dan
permapokan.
Pantauan
di lokasi, Senin (25/9), Jalan Megwati di malam hari sangat gelap. Ketika
diperhatikan saat siang hari, ternyata di posisi tengah jalan tidak didapati
tiang penerangan jalan.
Baca Juga : PDAM Minta Penyertaan Modal Rp2,4 M, Adil: Harus Berani Pangkas Karyawan
Tiang
penerangan jalan baru terlihat saat mendekati Kota Binjai, baik dari arah Medan
maupun dari arah Kota Stabat, Langkat. Sedangkan tiang penerangan lainnya hanya
di pintu keluar dan masuk Tol Binjai. Selebihnya, Jalan Megawati terlihat tidak
memiliki tiang untuk penerangan.
Melihat
kondisi itu, Anggota DPRD Sumut, Zainuddin Purba, kepada wartawan, Senin
(25/9), meminta Pj Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) untuk segera mengambil sikap
demi mencegah tindakan kriminal.
Diakui
Zainuddin, persoalan penerangan jalan ini sudah beberapa kali disulkan oleh
Pemko dan DPRD Binjai. Namun, usulan itu belum mendapat perhatian. "Dulu semasa
saya menjabat Ketua DPRD Binjai sudah pernah disulkan, tetapi belum ada realisasi,"
ungkap anggota dewan dari Partai Golkar itu.
Baca Juga : PSMS U-17 Juara Turnamen Sepak Bola Piala Badan Bela Negara FKPPI Binjai
Zainuddin
Purba menegaskan, bahwa Jalan Megawati merupakan jalan utama masuk dan keluar
pintu Tol Binjai. Sehingga perlu diperhatikan demi kenyamanan dan keamanan para
pengguna jalan. "Ini perlu mendapat perhatian serius dari Pemprovsu," tegasnya.
Lebih
jauh dikatan Zainuddin Purba, Jalan Megawati berada di perbatasan Pemko Binjai
dengan Kabupaten Deliserdang. Di mana tanggungjawab atas jalan tersebut ada di
pundak Pemprovsu. "Jalan ini memang sangat gelap dan rawan kejahatan begal. Selalu
terjadi aksi-aksi kejahatan di sana. Karena memang selain gelap, juga sangat
sepi," tandasnya.