bulat.co.id, Labuan Bajo -Belasan warga dari
Desa Watu Manggar, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat datangi Kantor
PLN Unit Layanan Pelanggan [ULP] Labuan Bajo untuk menyampaikan keluhan masyarakat terkait kebutuhan akan listrik di tiga anak kampung di desa itu, yakni Kampung Sangka, Londang dan Paurundang. Rabu [23/4] pagi.
"Tujuan kedatangan kami bersama teman-teman pada hari ini untuk meminta pemasangan jaringan listrik melalui PLN ULP Labuan Bajo, karena dari dulu hingga sekarang desa kami belum tersentuh jaringan listrik," kata Alfons Hensi, warga Kampung Sangka.
Alfons menuturkan selama ini warga di sana hanya mengandalkan lampu pelita yang terbuat dari kaleng bekas dengan sumbuh dari kapas untuk penerangan malam hari.
Ia juga mengungkapkan betapa sulitnya mendapatkan minyak tanah untuk lampu pelita. Selain itu, anak-anak juga mengeluh tidak efektif belajar akibat penerangan yang tidak maksimal.
Kata Alfons, jarak desa Watu Manggar dengan desa Rego tidak sampai 1 KM. "Desa Watu Manggar merupakan desa pemekaran dari Desa Rego, itu jaraknya tidak sampai satu kilo. Keseluruhan warga dari tiga anak kampung ini sama-sama punya kerinduan agar PLN masuk di desa kami" kata Alfons.
Belasius Luga (38) Sekretaris Desa Watu Manggar merincikan desa itu dihuni oleh 335 Kepala Keluarga (KK) dengan 235 rumah. Mata pencaharian masyarakat di sana pada umumnya petani. Dirinya berharap agar ULP PLN Labuan Bajo segera memproses jaringan listrik ke wilayah mereka.
"Setelah pulang dari sini tentu harapan kami PLN segera hadir di desa kami. Tadi kami sudah mendapatkan gambaran seperti apa prosesnya nanti," harapnya.
Senada dengan Belasius, Bonefasius Yosdan, salah satu tokoh pemuda Desa Watu Manggar, mengatakan listrik masih menjadi persoalan serius di desanya. Pembangunan jaringan listrik, kata dia, sangat diperlukan warga desa, khususnya dalam menunjang pendidikan, kesehatan dan roda perekonomian.
Manager PT. PLN ULP Labuan Bajo, Virtus Gita Anggara mengatakan Desa Watu Manggar telah menjadi rencana perluasan jaringan listrik termasuk desa lain yang belum ada jaringan listrik di Manggarai Barat. Kendati demikian, kata Anggara, harus melihat dari perencanaan anggaran yang ada dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN.
"Semua desa di Manggarai Barat harus segera dapat listrik, namun memang kami harus melihat dari perencanaan anggaran yang ada. Karena untuk desa itu anggaran APBN. Jadi kalau misalnya anggaran APBN cair dialokasikan untuk Desa Watu Manggar kami pasti akan segera listrik," jelasnya.
Menurut Anggara, memang sudah ada lebih dari 200 KK yang ada di Desa Watu Manggar dan juga kebutuhan akan fasilitas umum seperti sekolah, rumah ibadah dan kantor desa. "Harapan dari desa supaya segera dapat listrik," ujarnya.