Geledah Tanpa Surat Perintah, Unpri Medan Sebut Polisi Bertindak Semena-mena

Hadi Iswanto - Rabu, 13 Desember 2023 19:54 WIB
Geledah Tanpa Surat Perintah, Unpri Medan Sebut Polisi Bertindak Semena-mena
Youtube
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan Kolonel (Purn) drg Susanto MKes
bulat.co.id -Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan tak terima dengan penggeledahan yang dilakukan polisi terhadap kampus tersebut. Polisi dinilai telah bertindak semena-mena dan meminta Kapolda Sumut menindak mereka.

Hal itu disampaikan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan Kolonel (Purn) drg Susanto MKes melalui akun Youtueb Prim TV, Rabu (13/12/2023).

"Kami meminta Kapolda Sumut (Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi, red) untuk menindak oknum yang telah bertindak semena-mena di Unpri. Kami juga ingin menanyakan urgensi oknum-oknum itu melakukan penggeledahan tanpa surat perintah," ujar Susanto dalam video berdurasi 5 menit 22 detik itu.

ia juga menyinggung profesionalitas personel Polrestabes Medan itu dalam menangani perkara tersebut.

"Informasi yang kami terima telah terjadi pembunuhan di lingkungan Unpri. Bila ada kasus pembunuhan itu, kami hendak bertanya kepada bapak polisi terhormat. Pertama, kejadiannya dimana. Kedua, siapa pelapor. Ketiga, siapa korban. Keempat, siapa pelaku. Kelima, adakah alat bukti dan saksi," bebernya.

Awalnya ia menjelaskan berita simpang siur tentang ditemukan dua mayat di lingkungan kampus. Kabar tersebut tersebar di media sosial dengan narasi yang menyudutkan Kampus Unpri.

"Pertama, dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan di masyarakat," kata Susanto didalam keterangan resminya, .

Ia menegaskan, bila ada terjadi tindak pembunuhan di lingkungan Unpri, maka dirinya akan menjadi orang pertama melaporkan tindak pidana tersebut kepada pihak berwajib.Kedua, Unpri Medan memiliki Fakultas Kedokteran yang berdiri sejak 2008. Di fakultas itu memiliki beberapa ruang laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar.

Salah satunya, laboratorium anatomi atau ilmu urai. Ada pun media belajar di laboratorium ini adalah cadaver, yaitu tubuh manusia yang diawetkan. Di laboratorium anatomi FK Unpri ada 5 cadaver.

"Ada 1 perempuan dan 4 laki-laki. Cadaver tersebut telah diadakan oleh rektor terdahulu Prof dr Yacobus Tarigan pada tahun 2005. Kami sangat yakin di setiap Fakultas Kedokteran di Indonesia memiliki adaver sebagai media pembelajaran," ujarnya.

"Dan peraturan tentang cadaver sebagai media pembelajaran ilmu urai atau anatomi telah diatur undang-undang," ujarnya."Ketiga, kami sangat menyesalkan tindakan oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang koordinasi karena pimpinan universitas tidak pernah dimintai keterangan secara resmi," tambahnya.

Dia menyampaikan pada Selasa (11/12), ada beberapa oknum yang mengaku polisi mendatangi Unpri pada malam hari mendesak untuk melakukan penggeledahan.


"Untuk diketahui, pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi. Tapi mereka berusaha untuk masuk dan satpam akhirnya memberikan izin untuk menggeledah dan tidak didapati apa pun saat itu," jelasnya.

"Di hari berikutnya, penggeledahan dilanjutkan kembali pada pagi hingga malam hari dan dijumpai 5 cadaver di dalam bak cadaver pada laboratorium anatomi," tambahnya.

Kemudian, lanjut Susanto, cadaver tersebut dikeluarkan dari tempatnya untuk diperiksa, dan dikembalikan lagi ke bak.

Namun hal yang disesalkan pihaknya, yakni ada perintah untuk mengosongkan kampus pada 11 Desember.

"Padahal saat itu sudah diberikan izin untuk pemeriksaan. Dengan perintah itu, pihak kampus sangat keberatan dan saat bersamaan sedang berlangsung proses pembelajaran kuliah, praktikum, dan ujian. Bahkan ada ancaman untuk memberi garis polisi sehingga memancing keributan yang dapat mengganggu kenyamanan proses belajar mahasiswa dan memicu keributan antara mahasiswa dan polisi," ungkapnya.

Dia berharap kepada penegak hukum agar dapat bekerja secara profesional dan memperhatikan seluruh aspek hingga efek dari tindakan yang dilakukan."Sebab, kampus merupakan instansi pendidikan yang memiliki integritas. Terima kasih," tutupnya.

Penulis
: Hadi Iswanto
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru