bulat.co.id - Ratusan warga, kampung Cumbi dan Nalis terlihat beberapa kali melakukan aksi menuntut ganti rugi lahan yang dipakai untuk pembangunan jalan menuju Kawasa Ekonomi Khusus [KEK] Golo Mori.
Hingga kini, tuntutan ratusan warga yang menjadi korban pembangunan KEK Golo Mori itu tidak mendapatkan jawaban dari pemerintah.
Sementara itu, Bonatua Silalahi, salah satu ahli dalam bidang pengadaan barang dan jasa menyebut uang ganti rugi itu pastinya sudah diberikan oleh negara.
Namun, kata Bonatua, uang itu biasanya tidak tepat sasaran.
Kata dia, uang itu mungkin sudah diberikan oleh kontraktor kepada bupati, tapi tidak diteruskan ke warga.
"Banyak yang begitu, kayak bupati Lebang kan gitu. Dari kontraktornya sudah, tapi hanya sampai di tangan bupati, yah mungkin bupatinya dicopet kali," kata Bonatua saat menjadi Narasumber dalam Workshop bertajuk "Multatuli versus Marx tentang penghisapan" yang digelar oleh Megawati Institute beberapa waktu lalu.
Dia juga menegaskan bahwa, dia tau kasus ganti rugi lahan jalan KEK Golo Mori di Labuan Bajo.
"Saya sendiri sering jadi konsultan di situ [PT WIKA], yah kita tahu lah. [Kasus] Ini bidang Pengadaan barang dan jasa. Saya ahlinya kan di situ, jadi saya cukup tahu, tegasnya.
Sementara itu, bupati Manggarai Barat, Edi Endi yang dikonfirmasi wartawan media ini tidak menjawab.
Hingga berita ini dinaikkan, Edi Endi tidak terkonfirmasi.
