bulat.co.id -Bernadette Caroline Angelica, mahasiswi
Unair yang tewas di Sidoarjo ternyata memiliki sederet kepribadian mengesankan. Ia dikenal sebagai pribadi yang baik, berprestasi dan banyak teman.
Informasi yang dihimpun bulat.co.id, mengungkap profil perempuan yang bernama lengkap Bernadette Caroline Angelica Hartanto itu. Perempuan asal Kediri tersebut masih berumur 21 tahun.
Ia juga tercatat pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga.
Caroline yang merupakan angkatan kuliah tahun 2019 ini diketahui memiliki prestasi akademik yang ciamik.
Caroline berhasil lulus dari bangku perkuliahan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,8.
Adapun saat ini Caroline Angelica sedang menjalani program coasistensi atau koas.
Coasistensi atau Koas adalah program profesi yang harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter.
Baik dan Telaten
Kiara Thana Kirana mahasiswi jurusan Kedokteran Hewan Unair mengaku tak menyangka asisten dosennya itu meninggal dunia.
Menurut Kiara, Caroline adalah sosok yang baik semasa hidupnya.
"Setahu saya beliau angkatan 19. Kemudian sambil koas jadi asisten dosen mengajar mata kuliah Patalogi," kata Kiara, Minggu, dikutip dari Surya Malang.
"Orangnya baik dan telaten sama mahasiswa. Innalillahiwainnailaihirojiun untuk beliau," imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair (FKH Unair) Prof Dr Murni Lamid drh MP.
"Sekarang, CA (Caroline Angelica) ini sedang menjalani program pendidikan dokter hewan yaitu program co-asistensi. Sekarang akan memasuki pada divisi," ungkap Murni.
Murni mengaku bahwa dirinya ndredeg kejer dan menangis tanpa henti begitu mendengar kabar kematian Caroline Angelice.
"Saya menangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak. Kami merasa sangat terpukul sehingga saya agak ndredeg ini," ucap Murni Lamid.
Di mata Murni, Caroline Angelica adalah mahasiswi yang baik dan memiliki banyak teman.
Ia juga berada di kelompok 41, yang Senin, 6 November 2023, akan menjalani program kegiatan coasistensi di divisi parasitologi.
Namun, Caroline sudah ditemukan meninggal pada Minggu pada pukul 05.30.
"Saya dapat beritanya dari keluarganya bukan dari polisi. Katanya di rumah sakit (kamar jenazah) itu tidak ada siapa siapanya cuma dua orang Tante dan Om, kemudian satu dosen dari kampus sedangkan yang lainnya tidak ada," kata Murni.
Karikaturis
Penelusuran JawaPos.com, Caroline Angelica melalui akun @bearlaci dan @menggambear menjajakan bisnis jasa karikatur digital. Akun yang dikelola mahasiswi Unair Fakultas Kedokteran Hewan itu telah memiliki pengikut hingga ratusan orang dan puluhan unggahan di Instagram.
Harga yang ditawarkan Caroline Angelica itu bervariasi. Mulai dari Rp 40 ribu hingga Rp 80 ribu.
Caroline Angelica ditemukan tewas di salah satu apartemen di Sidoarjo sekitar pukul 11.30 hari ini (5/11). Saat ditemukan, Caroline dalam keadaan kepala terbungkus plastik. Ada selang yang terhubung dengan tabung gas helium. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan dan barang yang hilang.
Dugaan bunuh diri tersebut dikuatkan dengan adanya temuan dua pucuk surat tulisan tangan dengan bahasa inggris. Surat tersebut ditujukan ke orang tua korban, paman, saudara dan juga teman-teman korban yang seakan berpamitan dan kecewa dengan kehidupan yang dialaminya selama ini.
Meski jasad korban sudah selesai diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, tetapi belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.
Tinggalkan 2 surat wasiat
Berikut isi surat wasiat korban dalam bahasa Inggris yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
Surat pertama ditujukan untuk ibu dan saudaranya.
Dear Mama
Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku.
Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tak melihat masa depan untukku. Aku tahu bagaimana kau mencintaiku. Ini bukan salahmu. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf aku tak bisa mencintaimu kembali. Maaf aku tak dapat melindungimu.
Dear saudara laki-laki dan perempuanku
Aku berharap kalian tak berakhir seperti aku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas. Aku nggak secerdas itu. Aku adalah seorang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia sebenarnya.
Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu. Dunia ini kejam. Ingat itu. Aku mencintai kalian. Tapi aku tak bisa melakukannya lagi sejak aku berhenti berharap. Sudah terlambat sekarang.
Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tak melihat ada harapan. Aku ingin bertahan di sana
Surat kedua ditujukan untuk paman dan sahabatnya.
Dear paman
Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat dunia yang kejam ini. Tetapi bocah bodoh dan rapuh yang kamu cintai ini tak bisa berkawan dengan kenyataan. Aku memilih kabur. Maaf aku pengecut. Aku tak cerdas aku tak bijaksana. Kamu melihatku salah. Aku melihat tak ada masa depan dan juga kesuksesan.
Dear sahabat
Kalian begitu kuat dan berani. Aku berharap bisa seperti kalian. Tapi kalian tahu, aku lemah. Tak punya motivasi. Aku berharap kalian bahagia selamanya. Aku tahu kalian bisa. Maafkan aku. Aku sayang kalian.
Bila setiap orang pernah menjumpaiku. Bila aku salah, bunuh saja aku. Untuk dunia. ya, kamu telah menumbuhkan kegagalan, generasi lemah.
Hidup segan mati tak mau? Aku memilih untuk mati.
Catatan redaksi:
Berita ini tidak dimaksudkan untuk menginspirasi pembaca melakukan tindakan serupa. Bunuh diri bukan jalan keluar dalam menghadapi persoalan kehidupan. Jika Anda memiliki permasalahan, jangan menyerah dan segera cari pertolongan.
# Mahasiswi Unair Bunuh Diri