Aksi Jilid 3 di Mapolda NTT, Aliansi Mengaku Sempat Dibohongi Oleh Oknum Polisi "Kapolda Sedang di Luar Kota"

Riki Cowang - Sabtu, 04 Mei 2024 07:00 WIB
Aksi Jilid 3 di Mapolda NTT, Aliansi Mengaku Sempat Dibohongi Oleh Oknum Polisi "Kapolda Sedang di Luar Kota"
ist
Aksi Jilid 3 di Mapolda NTT, Aliansi Mengaku Sempat Dibohongi Oleh Oknum Polisi "Kapolda Sedang di Luar Kota"
bulat.co.id -KUPANG |Ratusan massa aksi peduli kemanusian dari Cipayung plus kota Kupang (PMKRI,GMNI,PMKRI,HMI PMI) dan OKP Sumba Barat Daya (IKPM, F.K.GEMA WONAKAKA, GPR MKS) bersama keluarga korban Alm Sebastianus Bokol menggelar aksi jilid 3 di depan Mapolda NTT, pada Jumat (3/5/2024).

Diketahui, aksi tersebut sebagai tindak lanjut perjuangan mencari keadilan penegakan hukum terhadap kejahatan kemanusiaan yang menimpa korban Sebastianus Bokol.

"Aksi tersebut bertujuan menjumpai Kapolda dan selanjutnya menyampaikan tuntutan sehingga mendesak kapolda NTT untuk segera mengambil alih penanganan kasus kematian Alm. Sebastian Bokol," kata Jacson Markus, koordinator umum aksi tersebut.

Peristiwa yang menimpa pemuda asal Sumba itu berlarut hingga 1 tahun 9 bulan, dan Pihak Kepolisian tidak menunjukan kepastian progres penanganan.

"Sampai hari ini, siapa pelaku dibalik dugaan pembunuhan terhadap korban SB, belum sama sekali diketahui. Kepolisian Polres Kupang Kota menunjukan sikap seolah kasus tersebut rumit. Padahal, dari semua hasil audiens, aliansi dan keluarga menduga bahwa pihak kepolisian tidak serius, bahkan membiarkan kasus tersebut mengendap,"ujarnya.

Dalam aksi hari ini, kami Cipayung,OKP Mahasiswa SBD dan keluarga membawa beberapa tuntutan, salah satunya mendesak kapolda NTT untuk segera mengambil alih kasus kematian Alm. Sebastian Bokol yang ditangani Kapolresta Kupang Kota yang mandek selama 1 tahun 9 bulan dalam kurun waktu 1x24 Jam.

Dalam aksi tersebut, massa aksi mengaku sempat dibohongi oleh salah satu oknum kepolisian

"Aksi yang berlangsung selama kurang lebih 7 jam tersebut direspon oleh Kapolda NTT. Memang, kami sempat dibohongi Bahwa Kapolda sedang berada diluar kota oleh salah satu oknum kepolisian. Ternyata, informasi tersebut tidak benar," terang Jacson.

"Beberapa jam kemudian Aliansi dan keluarga berhasil bertemu dan beraudiens dengan kapolda NTT, dan Kapolda menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil alih kasus ini dan pada hari senin nanti akan dilaksanakan gelar perkara, dan massa aksi akan diikut sertakan dalam gelar perkara nanti," pungkas koordum itu.

Atas tanggapan dari Kapolda tersebut keluarga korban dan aliansi memberikan apresiasi karena kapolda sudah bersedia bertemu langsung dengan massa aksi dan bersedia mengambil alih penanganan kasus dari Polresta Kupang Kota.***

Penulis
: Riki Cowang
Editor
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru